Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMD DKI: Tak Menguntungkan, Dibubarkan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan membubarkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang tidak lagi memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah.
Ilustrasi BUMD. Pemprov DKI bubarkan perusahaan tak menguntungkan/JIBI
Ilustrasi BUMD. Pemprov DKI bubarkan perusahaan tak menguntungkan/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan  membubarkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang tidak lagi memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah.

"Tahun ini tidak ada lagi toleransi, kalau sampai kami temukan BUMD yang usahanya tidak bertumbuh dan tidak lagi menyumbang pendapatan daerah, maka lebih baik dibubarkan saja," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah di Jakarta, Kamis (22/1/2014).

Meskipun demikian, menurutnya, sampai dengan saat ini pihaknya masih belum dapat memastikan berapa banyak BUMD yang tidak lagi berkembang dan menguntungkan Pemprov DKI.

"Oleh karena itu, kami harus nelakukan evaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui BUMD apa saja yang kira-kira sudah tidak berkontribusi lagi untuk Pemprov DKI. Setelah itu, baru kami ambil langkah selanjutnya," ujar Saefullah.

Dia menuturkan evaluasi tersebut akan dilakukan bersamaan dengan pemetaan terhadap kinerja seluruh BUMD terkait rencana penggantian jajaran direksi BUMD DKI pada tahun ini.

"Sebelum rencana penggantian jajaran direksi di tubuh BUMD DKI itu direalisasikan, kami melakukan pemetaan terhadap masing-masing BUMD terlebih dahulu," tegasnya.

Dia mengungkapkan pemetaan tersebut dilakukan untuk mengetahui kinerja suatu BUMD secara keseluruhan, serta kontribusinya terhadap peningkatan pendapatan daerah Provinsi DKI Jakarta.

"Oleh karena itu, selain melakukan pemetaan, kami juga akan mengevaluasi BUMD yang sering mengalami kerugian, mengingat Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) selalu kita berikan secara berkala," ungkap Saefullah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper