Bisnis.com, JAKARTA - Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Minggu (8/2/2015) petang, telah menyebabkan 93 titik terendam banjir hingga Senin (9/2/2014) pukul 16.00 WIB.
Banjir tersebar di 35 titik di Jakarta Pusat, 28 titik di Jakarta Barat, 17 titik di Jakarta Utara, 8 titik di Jakarta Timur, dan 5 titik di Jakarta Selatan. Tinggi banjir bervariasi antara 10-80 cm. Dampaknya kemacetan parah terjadi diruas jalan yang tergenang maupun jalan alternatif.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan hujan sangat lebat terjadi di Kemayoran (177 mm per hari). Namun, dibandingkan dengan hujan pada banjir Jakarta 2013 dan 2014, curah hujan kali ini lebih rendah.
"Buruknya drainase perkotaan dan kurangnya kawasan resapan air menyebab pasokan air permukaan melimpah sehingga drainase tidak mampu mengatuskan limpasan permukaan," jelas Sutopo, Senin (9/2/2015).
Sementara itu tinggi muka air sebagian besar sistem sungai di Jakarta telah naik Siaga III pada pukul 14.00 WIB, yaitu Bendung Katulampa 80 cm (Siaga III), pintu air Depok (210 cm (Siaga III), Manggarai 820 cm (Siaga III), Krukut Hulu 165 cm (Siaga III), Pesanggarahan 190 cm (Siaga III), Angke Hulu 190 cm (Siaga III), Pulo Gadung 675 cm (Siaga III). Sedangkan pintu air Karet 650 cm (Siaga I).
Dampak ketinggian air ini masyarakat di sekitar bantaran Sungai Ciliwung yang akan terkena banjir adalah Kampung Pulo, Gang Arus, dan Pengadegan.
Di Kali Krukut, wilayah yang terkena banjir adalah Pondok Raya, Pasar Mampang, Pulau Raya, Jati Padang, Cipete Selatan, Pondok Labu, Benhil dan RS Mintoharjo. Di bantaran Kali Pesanggarahan adalah Cirendeu Indah, Sepolwan, Deplu, IKPN, Ulujami, Perdatam, Tanah Kusir, Cipulir, Cidodol, Kedoya, Perum Kelapa Dua, Pos Pengumben.