Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Tangerang Keliru Soal Stasiun Batuceper untuk KA Jarak Jauh

Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mengatakan permintaan Pemerintah Kota Tangerang dalam menjadikan Stasiun Batuceper sebagai integrated station dengan menyediakan perjalanan kereta jarak jauh tidak tepat.nn
Stasiun Batuceper, Tangerang./id.wikipedia.org
Stasiun Batuceper, Tangerang./id.wikipedia.org

Bisnis.com, TANGERANG - Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mengatakan permintaan Pemerintah Kota Tangerang dalam menjadikan Stasiun Batuceper sebagai integrated station dengan menyediakan perjalanan kereta jarak jauh tidak tepat.

Menurutnya, penetapan rute stasiun kereta tergantung pada status stasiun yang diberikan oleh pemerintah pusat. Fungsi stasiun utama yang melayani rute jarak jauh hanya dimiliki oleh daerah yang berperan sebagai pusat aktivitas penduduk, seperti DKI Jakarta.

“Tangerang di tetapkan sebagai pusat kegiatan wilayah atau lokal dan berperan sebagai sub-pusat, sehingga yang harus dikuatkan adalah penggunaan kereta feeder atau penghubung ke pusat kota yakni DKI Jakarta,” ujarnya, Rabu (11/2/2015).

Menurutnya, penetapan fungsi stasiun kereta api berdasarkan studi peran yang mendalam, tidak semua stasiun dapat memiliki status yang sama. Fungsi stasiun kereta dilihat dari tingkat kebutuhan masyarakat.

Jika Pemerintah Kota Tangerang tetap berkeras menjadikan Stasiun Batuceper melayani rute kereta jarak jauh, dibutuhkan suatu rencana besar yang dapat menarik penumpang dalam jumlah banyak ke stasiun ini.

Selama ini, lanjutnya, penumpang kereta api yang melakukan perjalanan rute jarak jauh dari DKI Jakarta berasal dari wilayah satelit seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dengan demikian, daerah satelit berfungsi sebagai pengumpul penumpang.

Integrated station tidak harus menjadi simpul utama, seluruh wilayah memiliki perannya masing-masing, sehingga untuk Kota Tangerang cukup menjadi feeder atau pengumpan. Apalagi nanti akan ada kereta bandara ke Stasiun Batuceper,” tuturnya.

Menurutnya, fungsi stasiun dan moda transportasi lainnya harus berdasarkan hierarki atau tingkatan pemanfaatan oleh masyarakat. Yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam mengurangi tingkat kemacetan di Tangerang salah satunya adalah mempercepat pembangunan kereta bandara.

Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah meminta Kementerian Perhubungan mempercepat pembangunan Kereta Bandara, mengingat keberadaannya secara signifikan dapat mengurai kemacetan di Kota Tangerang.

Bahkan, Arief mengusulkan rel kereta bandara dapat diperpanjang hingga ke Kelurahan Selapajang, Periuk, dan CBD Ciledug, sehingga penumpang kereta dapat melanjutkan perjalanan dengan elevated busway di Ciledug.

Selain itu, Wali Kota juga mengusulkan pemerintah pusat menjadikan stasiun Batuceper sebagai integrated station dengan keberadaan enam moda transportasi, yaitu Kereta Bandara, Commuterline, Kereta Luar Kota, Bus APTB, AKAP, dan Bus Dalam Kota.

Dengan skema tersebut, Pemkot Tangerang meyakini beban kemacetan di DKI Jakarta akibat mobilitas tinggi masyarakat Tangerang yang melakukan perjalanan ke Ibukota dapat dikurangi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper