Bisnis.com, JAKARTA-Menyusul datangnya hari raya Imlek pada 19 Februari 2015, kue keranjang yang juga dinamai Nian Gao atau Ni-Kwe menjadi makanan khas menyambut datangnya hari raya Imlek.
Kue tersebut juga disebut kue ranjang yang terbuat dari bahan baku tepung ketan, santan kelapa dan gula itu bertekstur kenyal dan lengket hampir seperti dodol Betawi.
Kue keranjang semula dipergunakan sebagai sesaji pada upacara sembahyang leluhur sejak 7 hari menjelang tahun baru Imlek (Ji Si Sang Ang), dan puncaknya pada malam menjelang Imlek tersebut.
Sebagaimana dijelaskan situs kuekeranjang.org bahwa sebagai sesaji, kue keranjang biasanya tidak dimakan sampai Cap Go Meh (malam ke-15 setelah tahun baru Imlek).
Sebab, awalnya, kue keranjang dipercaya untuk ditujukan sebagai hidangan guna menyenangkan dewa Tungku (Cau Kun Kong) agar membawa laporan yang menyenangkan kepada raja Surga (Giok Hong Siang Te).
Selain itu, bentuk kue ranjang yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan hari raya Imlek dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang.