Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMLEK 2015: Perayaan Bermakna Agamis dan Budaya

Perayaan hari raya Imlek dilaksanakan dengan dua makna, yakni agamis dan melestarikan budaya.
Suasana di kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/2) malam, yang dihiasi lampion-lampion menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2015./Antara
Suasana di kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/2) malam, yang dihiasi lampion-lampion menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2015./Antara

Bisnis.com, TANGERANG—Perayaan hari raya Imlek dilaksanakan dengan dua makna, yakni agamis dan melestarikan budaya.

Oey Tjin Eng, Humas Perkumpulan Keagamaan dan Sosial Boen Tek Bio Kota Tangerang, mengatakan bagi umat Konghucu hari raya Imlek menjadi perayaan Agama, sementara bagi umat agama lain seperti Islam, Kristen dan lainnya yang keturunan China bermakna budaya.

“Perayaan Imlek secara agamis dilakukan oleh Konghucu, sementara penduduk keturunan China yang beragama Islam, Kristen dan lainnya merayakan imlek sebagai budaya,” tuturnya, Kamis (19/2/2015).

Menurutnya, persiapan yang dilakukan oleh Kelenteng Boen Tek Bio pada perayaan Imlek tahun ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Hiasan yang banyak dipajang seperti lampion, pelita, lilin dan lukisan dinding merupakan pemberian dari umat. Untuk lampion, menurutnya umat harus mengimpornya dari China, karena di dalam negeri belum ada yang dapat memproduksinya.

“Persiapan Imlek kali ini hanya penambahan stok bunga Mei Hwa, lilin kertas, lukisan dan minyak. Lampion yang dipasang mayoritas sumbangan dari jamaah, kecuali hiasan yang ada di altar utama, pengurus kelenteng yang menyiapkannya,” tuturnya.

Menurutnya, setelah perayaan Imlek hari pertama, pada tanggal empat imlek Toapekong Naik atau dewa dapur yang satu pekan sebelum imlek terbang ke langit akan kembali bertugas di dunia.

Toapekong Naik terbang ke langit untuk melaporkan kehidupan manusia kepada tuhan. Kemudian, lanjutnya, pada tanggal 8-9 Imlek para umat akan melaksanakan sembahyang kepada tuhan.

“Arti dari sembahyang ini merupakan wujud kesetiaan dan sujud kepada tuhan yang mahaesa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper