Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Makna Ritual Umat Khonghucu Saat Imlek

Pada umumnya, di dalam kebiasaan masyarakat Tionghoa, tahun baru imlek dirayakan dengan berbagai cara, seperti yang Bisnis.com himpun dari keterangan resmi Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), refleksi diri, berkumpul keluarga besar, memakai baju baru, bagi-bagi angpao, dan selalu identik warna merah.
Suasana di kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/2) malam, yang dihiasi lampion-lampion menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2015./Antara
Suasana di kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/2) malam, yang dihiasi lampion-lampion menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2015./Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Imlek merupakan perayaan hari besar keagamaan bagi umat Khonghucu. Mereka merayakannya dengan mengadakan upacara sembahyang untuk mengucap syukur atas anugerah Tuhan yang memberikannya kesempatan untuk memasuki tahun yang baru kembali.

Pada umumnya, kebiasaan masyarakat Tionghoa, Tahun Baru Imlek dirayakan dengan berbagai cara, seperti yang Bisnis.com himpun dari keterangan resmi Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Senin (23/2/2015) berikut ini :

Pertama, refleksi diri, yakni mensyukuri hadirnya Imlek dengan merefleksikan perjalanan hidup selama setahun yang telah dilewati.

Saat refleksi tersebut juga mencatat kesalahan-kesalahan dan berjanji saat sembahyang kepada Tuhan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu dan memulai tahun yang baru dengan cara hidup yang baru.

Kedua, berkumpul dengan seluruh keluarga besar. Ini merupakan kebiasaan yang pasti selalu dilakukan warga Tionghoa, bahkan dari tempat jauh pun akan didatangi. Ada kewajiban yang muda mendatangi yang tua, dan juga yang diutamakan kedua orang tua dan juga orangtua besan.

Mereka akan berusaha sekuat tenaga agar momen kebersamaan itu tidak sampai terlewatkan untuk saling mengucapkan selamat tahun baru. Seperti layaknya warga muslim ketika merayakanHari Raya Idul Fitri yang sungkeman ke orang tua masing-masing.

Ketiga, bagi-bagi angpao. Kebiasaan inilah yang selalu ditunggu-tunggu anak-anak. Karena selain refleksi diri, berkumpul keluarga besar dan saling mengucapkan selamat imlek, momen bagi-bagi angpao dari angkatan tua kepada angkatan muda juga menjadi tradisi yang dinantikan.

Pemberian angpao ini dimaknai sebagai simbol perhatian dari yang tua kepada yang muda dengan harapan yang muda dapat mencapai kemajuan melebihi yang tua, khususnya dalam bidang ekonomi.

Keempat, mengenakan baju baru. Kebiasaan ini merupakan simbol meninggalkan hal-hal yang telah lalu dengan mengenakan sesuatu yang baru.

Kelima, warna merah. Dalam setiap kali perayaan Imlek, salah satu warna paling identik adalah merah. Warna merah bagi masyarakat Tionghoa mencerminkan kegembiraan dan dalam memulai sesuatu yang baru sangat diyakini akan menghasilkan sesuatu yang positif jika dimulai dengan perasaan gembira.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper