Bisnis.com, TANGERANG— Kenaikan harga beras di Kota Tangerang mencapai 20% dari harga normal akibat gagal panen, dan terhambatnya jalur distribusi karena banjir di sejumlah daerah.
Saeful Rohman, Asisten Daerah 1 Bidang Pemerintahan Kota Tangerang, mengatakan kenaikan harga yang terjadi murni akibat mekanisme pasar. Terjadi penurunan stok barang, walaupun tidak sampai menimbulkan kelangkaan.
“Beras yang beredar di Kota Tangerang didatangkan dari Demak, Jawa Tengah. Saat musim hujan mengalami gagal panen, produksi menurun dan jalur distribusi yang terendam banjir meningkatkan harga jual kepada konsumen,” ujarnya di Kota Tangerang, Kamis (26/2/2015).
Pada bulan depan pemerintah daerah akan mengalihkan suplai beras dari produsen di Jawab Barat dan Banten yang baru melakukan panen raya, sehingga pada Maret 2015 stok dan harga beras diyakini kembali stabil.
Dikatakan, sejumlah agen beras menyatakan tidak mungkin melakukan penimbunan beras dalam jumlah besar, mengingat, pergerakan harga yang sangat fluktuatif menimbulkan risiko rugi besar di pihak agen beras.
Selain itu, penipisan stok beras juga akibat dari sedikitnya distribusi beras dari Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) kepada agen di Kota Tangerang.
Penimbunan
Menurutnya, agen beras mengatakan Perum Bulog menilai sejumlah agen di Kota Tangerang belum memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
“Melihat kasus tersebut, pemerintah daerah meminta Perum Bulog memberi dispensasi atau kemudahan bagi agen beras di wilayah ini yang belum memenuhi kriteria untuk mendapatkan beras. Sehingga, hal tersebut dapat menekan kenaikan harga,” ujarnya.
Dia memastikan, berdasarkan hasil sejumlah pemeriksaan di lapangan, tidak ada penimbunan atau penyelewengan terkait distribusi besar. Peningkatan harga beras murni akibat fluktuasi harga di pasar-pasar induk di Jakarta.
Sebagian besar beras yang beredar di pasar, menurutnya merupakan beras lokal. Karena, beras asal Sulawesi memiliki harga yang lebih murah dari beras impor asal Thailand, sehingga masyarakat miskin cenderung memilih beras tersebut.
Berdasarkan pantau di lapangan, harga beras termurah di Kota Tangerang senilai Rp7.000, sementara harga termahal yakni beras asal Cianjur senilai Rp14.000 per kilogram.