Bisnis.com, TANGERANG-- PT Dana Mandiri Sejahtera (DMS), lembaga pembiayaan modal ventura, menargetkan pertumbuhan penyertaan modal kerja sebesar 66,7% pada tahun ini (year-on-year).
"Pada 2015 target kami penyertaan modal kerja bisa mencapai Rp200 miliar," ujar Direktur Utama PT Dana Mandiri Sejahtera Franky Suhenda ditemui Bisnis seusai Indonesia Microfinance Forum di Tangerang, Banten, Rabu (8/4/2015).
DMS mencecap cuan dari potensi pembiayaan mikro di wilayah sub urban, seperti Tangerang, Sukabumi, Cianjur, dan lain-lain. Perseroanyang baru berkiprah pada 2013 ini mampu meningkatkan jumlah klien lebih dari 100% dalam setahun.
Pada 2013, klien yang terjangkau baru 10.000 orang maupun unit usaha. Jumlah ini melejit ke level 30.000 pada tahun lalu. Adapun nilai penyertaan modal kerjanya tumbuh dari Rp40 miliar menjadi Rp120 miliar untuk periode yang sama.
Namun, tak berarti potensi di sub urban begitu menjanjikan tanpa cacat. Pasalnya dari penyertaan modal ke puluhan ribu klien, cuma 3% yang mampu memanfaatkan kredit ini secara optimal alias usahanya berkembang.
Mental kewirausahaan agaknya menjadi kendala utama. Seseorang bisa saja sukses melanggengkan usaha, tetapi belum tentu mampu memperlebar sayap alias ekspansi bisnis. Adapun klien yang di luar 3% bukan berarti bangkrut melainkan usahanya stagnan.
"Setidaknya kita butuh satu generasi untuk tingkatkan efektivitas perluasan usaha mikro [berbekal modal ventura]. Makanya kami dorong bea siswa untuk anak-anak klien kami, agar logika mereka lebih berkembang dalam meneruskan usaha orangnya," ucap Franky.
Minimnya efektivitas pengembangan usaha yang dimaksud terlihat dari level penyertaan modal yang diajukan. Mayoritas klien menerima penyertaan modal kerja dengan nilai yang sama antartahun.
Saat ini komposisi klien DMP mayoritas adalah pedagang atau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan komposisi mencapai 40%. Yang lain adalah petani sekitar 30%, pedagang warung 20%, selebihnya memiliki bermacam latar belakang.