Bisnis.com, JAKARTA--Meningkatnya popularitas Pasar Santa ternyata tak sepenuhnya berdampak positif bagi para pedagang. Pasalnya, banyak pedagang lama yang mulai resah atas isu meroketnya harga sewa kios di pasar yang berada di bilangan Jakarta Selatan itu.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan pihaknya akan membuat batasan harga sewa yang dapat digunakan sebagai acuan bagi pedagang yang ingin menyewa kios di sana.
"Standar harga acuan sedang kami persiapkan. Targetnya akhir bulan ini selesai. Setelah itu, kami akan mengajak pemilik kios dan calon pedagang yang ingin mengontrak untuk membicarakan bersama-sama," katanya kepada Bisnis, Minggu (12/4/2015).
Dia mengatakan harga acuan yang akan ditetapkan PD Pasar Jaya diharapkan dapat menjembatani kebutuhan pemilik kios dan calon pedagang. Namun, dia memaparkan keputusan penyewaan tetap ada di tangan penjual dan pembeli.
"Sewa pedagang akan habis Mei ini. Sekarang rata-rata satu kios disewakan Rp3,5 juta per tahun. Namun, harganya naik bahkan sampai belasan juta karena banyak cafe di lantai 2. Kami akan mengusahakan agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan pedagang," papar Djangga.
Dia mengatakan isu meroketnya harga sewa kios di Pasar Santa terjadi lantaran pasar tradisional tersebut berubah wajah menjadi "pasar gaul" yang diisi oleh anak-anak muda kreatif di Jakarta. Sayang, ramainya Pasar Santa membuat harga kios meningkat berkali-kali lipat sehingga memberatkan pedagang, khususnya yang sudah berjualan lama di sana.