Bisnis.com, TANGERANG-- Penggilingan padi di Provinsi Banten dinilai perlu didorong untuk berkembang jadi lebih modern.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Winarno Tohir mengatakan melalui modernisasi penggilingan padi, maka gabah yang diproduksi petani Banten bisa diolah jadi beras kelas premium.
"Penggilingan di Banten baru bisa hasilkan kelas medium, inilah yang dibeli Bulog," ucapnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (17/4/2015).
Minimnya penggilan padi modern di Banten, serta daerah lain secara nasional dapat berimbas kepada kualitas beras yang dihasilkan. Dalam arti, ketika hendak diekspor beras kualitas tertentu, maka hasil dari setiap provinsi berbeda-beda meskipun kualitasnya di level sama.
Banten termasuk sebagai wilayah sentra produksi padi kelas dua bersama dengan NTB, Lampung, Sumatra Selatan, dan Sumatra Utara. Adapun sentra utama yang memproduksi lebih banyak adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
"Penggilingan padi di Banten perlu modernisasi. Penggilingan modern memang secara nasional itu sedikit, tak lebih dari 30% [dari penggilingan yang ada]," ucap Winarno.
Persentase tersebut merupakan asumsi dari total populasi sentra penggilingan mencapai 180.000 se-Indonesia. Adapun provinsi dengan penggilingan modern terbanyak, imbuhnya, adalah Jawa Timur.