Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBD DKI 2015: Urusan Sampah Tak Terganggu

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Saefullah menyatakan anggaran pengadaan tanah akan dipotong dari Rp7 triliun menjadi Rp6 triliun. Ia pun mengonfirmasi gangguan pengelolaan sampah yang disinyalir karena terlambatnya APBD sebagai ketidakbenaran.
Mesin pemkabar sampah/Beritajakarta.com
Mesin pemkabar sampah/Beritajakarta.com

Bisnis.com, JAKARTA-- Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah menegaskan pengelolaan sampah di DKI Jakarta tak terhambat APBD DKI 2015.

Sekda juga menyatakan berdasarkan hasil rapat pimpinan (20/4/2015) Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok" Tjahaja Purnama akan menandatangani verbalnya hari ini.

"Hari ini di tandaangani Pak Gubernur verbalnya, hari ini selesai. Besok sudah bisa (cair), kalau lelang-lelang juga sudah bisa," ujarnya.

Saefullah mengonfirmasi bahwa rumor terganggunya pengelolaan sampah karena APBD yang tak cair itu tidak benar. Pemprov DKI Jakarta memilih untuk fokus dan prioritasnya pada PU, sampah, perumahan, pendidikan, kesehatan.

"Semuanya yang sesuai dengan program tidak ada yang dikurangi,"

Sekda mengaku ada pemangkasan bukan hanya di komponen pengadaan tanah, tetapi juga sosialisasi, dana bantuan sosial (bansos), dan dari tunjangan kinerja daerah (TKD) juga dipangkas Rp300 miliar. Saefullah juga  menyebut, dana hibah dan bansos dipangkas di beberapa yayasan, namun untuk kabupaten/kota masih tetap.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper