Bisnis.com, TANJUNG LESUNG—PT Banten West Java Tourism Development (BWJ) baru mengembangkan sekitar seperempat lahan di area konservasi flora dan fauna di kawasan pariwisata Tanjung Lesung, Banten.
Hanrina Inseningsih, Senior Event Manager PT BWJ, mengatakan totalnya disediakan 4 hektare lahan untuk dikembangkan menjadi pusat konservasi flora dan fauna. Tidak hanya tumbuhan atau binatang, kelak tempat ini juga dilengkapi anjungan Badui, suku asli Banten.
“Anjungan Badui ini semacam prototip perkampungan suku Badui. Nanti juga akan kami buatkan rumah pohon,” tuturnya, di Tanjung Lesung, Banten, Selasa (28/4/2015). Konservasi ala mini terletak sekitar 200 meter sebelah kiri The Beach Club.
Ditanya kebutuhan dana, Hanrina mengaku tak tahu sampai detil investasi. Yang pasti pengembangan konservasi flora dan fauna ini diperkirakan butuh empat tahun sampai seluruh lahan yang ada termanfaatkan.
Koleksi tumbuhan dan hewan yang ada akan terus ditambah. Saat ini fauna yang menghuni konservasi tersebut baru mencakup beberapa jenis unggas seperti merak, angsa, dan ayam jago khas daerah setempat.
BWJ akan mendatangkan spesies dan varian flora fauna lain bekerja sama dengan Kebun Binatang Ragunan dan Kebun Raya Bogor. Salah satu binatang yang akan jadi penghuni baru adalah rusa totol. Sebelum binatang datang, kandang di area konservasi sudah harus siap huni sejak enam bulan hingga setahun sebelumnya.