Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendukung petisi diet kantong plastik untuk menanggulangi penimbunan sampah di Jakarta.
Dia pun mendorong masyarakat untuk melakukan literasi kepada produsen agar tidak mengemas produk mereka dengan plastik.
Mantan Walikota Blitar itu mengaku Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik membutuhkan konsistensi warga yang memiliki kesadaran untuk mengurangi pemakaian plastik.
Djarot mengakui bahwa saat ini Pemprov DKI Jakarta mengalami darurat sampah plastik. Kondisi ini berbahaya dan bisa membunuh manusia dan biota air.
"Produsen terbesar sampah plastik adalah di pasar tradisional dari retail, pedagang kaki lima, toko kelontong, dan warung-warung kecil yang sudah diubah budayanya dari yang dulu membungkus dengan kertas atau daun pisang sekarang dengan plastik," ungkapnya pada acara Jakarta Unplastic Day di @america, Pacific Place Jakarta Pusat (12/5/2015).
Pria kelahiran Magelang ini mendorong warga Jakarta agar bersedia menjadi relawan atau volunteer dengan memberikan pencerahan dan penyuluhan kepada pedagang-pedagang di pasar untuk mulai melakukan diet plastik.
"Kalau di sini saja sudah sadar tetapi masyarakat luas belum sadar. Pemerintah akan memberi penyadaran dengan memberi jangka waktu tertentu dan diterapkan dengan sanksi tegas," tambah Djarot.
Djarot mengatakan penyadaran untuk diet kantong plastik juga akan diberikan terutama kepada minimarket di Jakarta.
"Maka tugas sekarang berikan pemahaman dulu. Sekarang kalau bukan pakai kantong plastik maka kantong apa yg harus kita beri ke mereka juga harus kita tunjukkan. Itu solusinya," kata Djarot.
Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik akan memulai sebuah program yakni Pay For Plastic.
Program Pay For Plastic diharapkan bisa menekan jumlah pemakaian kantong plastik karena adanya biaya pemakaian kantong plastik.