Bisnis.com, JAKARTA -- PT Aetra Air Jakarta (Aetra), operator air bersih swasta mitra PAM Jaya, tahun ini menginvestasikan dana sebesar Rp196 miliar.
Presiden Direktur PT Aetra Air Jakarta, Mohamad Selim mengatakan, sebagian besar dari dana belanja modal sebesar Rp196 miliar, sekitar 70% di antaranya, digunakan untuk peningkatan layanan dari sisi distribusi, seperti rehabilitasi dan perluasan jaringan pipa, serta sisanya untuk peningkatan sisi produksi dan lain-lain.
"Tahun ini kita investasikan sekitar Rp196,7 miliar, sekitar 70% untuk distribusi, seperti pemipaan, dan sisanya untuk produksi dan lain-lain," tuturnya saat peresmian Gedung Pengolahan Lumpur (Decanter) di Komplek Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung, Selasa (12/5/2015).
Berdasarkan data yang Bisnis peroleh, angka investasi yang dikucurkan Aetra tersebut naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp172 miliar. Bahkan, keseriusan Aetra dalam meningkatkan pelayanannya itu juga terlihat dari penyiapan sejumlah anggaran untuk diinvestasikan hingga 2022 mendatang, yang mencapai Rp1,6 triliun.
Total investasi yang telah dikucurkan mulai dari 1998 - 2012 mencapai sebesar Rp1,7 triliun. Kemudian, pada 2013 - 2022, Aetra berencana menginvestasikan dana sebesar Rp1,6 triliun.
Angka investasi 2013 - 2022 tersebut terbagi, seperti pada 2013 sebesar Rp217 miliar, 2014 sekitar Rp172 miliar, 2015 sebesar Rp196 miliar, 2016 sebesar Rp203 miliar, 2017 sebesar Rp193 miliar, 2018 sebesar Rp155 miliar, 2019 sebesar Rp111 miliar, 2020 sebesar Rp129 miliar, 2021 sebesar Rp129 miliar, dan 2022 sebesar Rp139 miliar, dengan total sekitar Rp1,6 triliunan.
