Bisnis.com, BEKASI-- Anggota DPRD Kota Bekasi menilai peredaran beras berbahan baku sintetis lantaran pemerintah lemah mengawasi peredaran barang.
Ariyanto Hendrata, Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi, mengatakan pemerintah telah kecolongan dengan adanya peredaran beras yang diduga berbahan baku sintetis di Kota Bekasi. Operasi rutin terhadap barang beredar oleh Pemkot Bekasi juga masih belum dapat memastikan keaslian beras, lantaran sulit memilah kualitas beras jika telah beredar di pasaran.
"Ini bisa dibilang kecolongan pemerintah pusat," ujarnya, Rabu (20/5/2015).
Menurutnya, ada dua faktor yang menyebabkan peredaran beras yang diduga berbahan baku sintetis terjadi. Pertama, masuknya beras dari pasar gelap. Untuk faktor ini, pemerintah selalu kesulitan melakukan pendataan.
Kedua, lantaran beras impor yang masuk ke Indonesia tanpa pengawasan yang ketat. Akibatnya, kualitas peredaran beras di pasaran juga tidak diketahui.
Langkah yang paling memungkinkan untuk menghilangkan peredaran beras yang diduga berbahan baku sintetis adalah menyetop keran impor beras.
"Langkah operasi dari Pemkot Bekasi sudah bagus, tapi perlu melibatkan BPOM."