Bisnis.com, JAKARTA- Apartemen dinilai lebih riskan menjadi tempat prostitusi dan penyebaran narkoba ketimbang rumah susun sewa (rusunawa) dan rumah susun milik (rusunami).
Hal itu dinyatakan langsung oleh Djarot Saiful Hidayat, Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pasalnya, paguyuban pengelola apartemen dan pembentukan RT/RW ini menjadi sangat penting untuk menekan angka penyalahgunaan tempat hunian.
"Justru pengelola apartemen yang sebetulnya penting. Rusunami dan rusunawa lebih gampang. Yang agak eksklusif dan tertutup adalah apartemen. Jika mereka sudah buka diri, mereka sudah mau, dan mereka juga tidak ingin apartemen yang mereka kelola dijadikan sarang prostitusi dan sarang narkoba. Tempat berlindungnya WNA yang tidak jelas, mereka tidak mau. Oleh karena itu mereka izinkan masuk pendataan itu," tegasnya,
Pemprov DKI siap beri sanksi moral kepada pengelola apartemen yang tidak mau mendata penghuninya.
"Sanksinya gampang. Kita panggil mereka terus kita umumkan bahwa apartemen ini dikucilkan. Apartemen ini tidak terdata di Pemprov DKI," ujar Djarot di Balai Kota.
Djarot mengaku akan memberikan sanksi moral kepada pengelola apartemen yang membangkang sehingga apartemennya tidak laku.