Bisnis.com, JAKARTA--Kepala Dinas UMKM DKI Joko Kundaryo mengatakan Pemprov DKI memprioritaskan PKL yang berdagang di area Monas untuk mengisi kios di Lenggang Jakarta.
Dia juga melakukan proses seleksi, verifikasi, dan pelatihan kepada para pedagang.
Menurutnya, proses seleksi dan verifikasi dilakukan untuk menghidari PKL yang bertujuan mencari keuntungan bagi dirinya sendiri.
"Sebelum menempati kios, kami lakukan tes terlebih dahulu. Ternyata benar, ada PKL yang mengundurkan diri karena tidak bisa memasak. Mereka ini memang maunya mendapat kios lalu disewakan lagi ke PKL lain," katanya setelah peresmikan Lenggang Jakarta di IRTI Monas, Jumat (22/5/2015).
Dia mengatakan kendala utama penataan PKL di Jakarta adalah jumlah PKL selalu lebih banyak dibanding ketersediaan tempat. Karena itu, pemerintah harus melaksanakan verifikasi secara detail.
"Seringkali pedagang yang jualan bukan pedagang yang sebenarnya. Ada yang menjadi distributor jadi bukan mau menjadi pedagnag yg bener," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas UMKM DKI, sebanyak 329 PKL telah diverifikasi dan mengikuti pelatihan, sementara sedikitnya 10 PKL masih harus melakukan pelatihan susulan pada Juni mendatang.
Lebih lanjut, jumlah PKL yang sudah melapor dan menandatangani kontrak ada 302 pedagang dengan rincian: 126 pedagang kuliner dan 176 pedagang nonkuliner.