Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BERAS SINTETIS: Penemu Beras Plastik Diancam Dituntut Polisi

Dewi Septiani, 29, tak menyangka dirinya menjadi pemicu kehebohan nasional. Beras 6 liter yang dibelinya di Pasar Tanah Merah, Perumahan Mutiara Gading, Kecamatan Mustikajaya, Bekasi dua pekan lalu, kini masih menjadi perbincangan.
Polisi memeriksa karung beras di pergudangan Kalimas Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/5). /Antara
Polisi memeriksa karung beras di pergudangan Kalimas Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/5). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Dewi Septiani, 29, tak menyangka dirinya menjadi pemicu kehebohan nasional. Beras 6 liter yang dibelinya di Pasar Tanah Merah, Perumahan Mutiara Gading, Kecamatan Mustikajaya, Bekasi dua pekan lalu, kini masih menjadi perbincangan.

“Saya tidak bermaksud membuat resah,” kata Dewi saat ditemui  Minggu (24/5/2015).

Dia mengadukan temuan beras plastik agar masyarakat waspada. Awalnya, dia mengadukannya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui surat elektronik ke [email protected], Senin pekan lalu (18/5/2015).

Tak mendapat jawaban, dia berinisiatif mengunggahnya ke media sosial. Sebagai pedagang bubur ayam dan nasi uduk, dia tak ingin pembelinya mengkonsumsi beras bermasalah.

“Apalagi pembeli di tempat saya banyak anak sekolah.”

Tak disangka, sarjana ekonomi dari Universitas Islam 45 Bekasi, Jawa Barat, itu kemudian harus berurusan dengan polisi. Kepolisian Sektor Bantargebang, Kota Bekasi, memanggil Dewi, yang telah mengunggah foto beras yang diduga menggunakan bahan plastik. Dia diperiksa hampir sepuluh jam, pukul 13.00-21.30.

“Padahal, katanya hanya sebentar,” kata ibu satu anak dan memiliki dua anak asuh itu.

Dewi mengatakan, polisi meminta dirinya bertanggung jawab. Jika pernyataannya soal beras plastik salah, kata dia, polisi mengancam bahwa dirinya akan dituntut balik.

“Saya tegaskan ke polisi, saya siap dituntut,” kata istri karyawan swasta itu.

Bau Plastik

Keyakinan Dewi mengenai beras plastik muncul setelah memasak beras tersebut untuk membuat nasi uduk dan bubur. Biasanya untuk membuat bubur dibutuhkan waktu sekitar satu jam, tapi kali ini sampai dua jam bubur tidak jadi.

Aromanya juga berbeda, seperti ada bau plastik. Kecurigaannya bertambah ketika dia menemukan informasi mengenai beras plastik melalui Internet.

“Beras yang saya beli ciri-cirinya sama.”

Setelah diuji, menurut Kepala Bagian Pengujian Laboratorium PT Sucofindo, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Adisam Z.N., beras plastik itu sudah dioplos dengan beras alami.

"Ada yang mengandung plastik," kata Adisam, Kamis (21/5/2015).

Dewi mengatakan, dia sudah lega karena hasil laboratorium menyimpulkan bahwa beras itu mengandung bahan kimia. Setidaknya, dia tak khawatir akan dituntut balik. Kini, Dewi telah kembali berjualan bubur ayam dan nasi uduk seperti biasa.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper