Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MRT, AEROMOVEL, DDY Bikin Pengusaha Angkot di Bekasi Resah

Ketua Organisasi Angkutan Darat Kota Bekasi Hotman Pane menunggu pemaparan langsung dari pemerintah terkait dengan rencana pengembangan sejumlah moda transportasi massal di wilayah setempat.
Aeromovel/ahmadsyaikhu.com
Aeromovel/ahmadsyaikhu.com

Bisnis.com, BEKASI--  Ketua Organisasi Angkutan Darat Kota Bekasi Hotman Pane menunggu pemaparan langsung dari pemerintah terkait dengan rencana pengembangan sejumlah moda transportasi massal di wilayah setempat.

"Saya sudah dengar adanya rencana pengembangan sejumlah jalur serta moda transportasi baru di Kota Bekasi. Akan tetapi, saya masih perlu koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah," katanya di Bekasi, Jumat (12/6/2015).

Menurut dia, kabar tersebut membuat resah kalangan pengusaha angkutan umum yang saat ini beroperasi di Kota Bekasi.

"Mereka (pengusaha angkutan umum) resah akan terjadinya persinggungan trayek yang dapat membuat penumpang mereka berpindah angkutan," katanya.

Adapun sejumlah moda transportasi massal yang kini tengah dijajaki Pemkot Bekasi maupun Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat, di antaranya transportasi Aeromovel, Mass Rapid Transit (MRT), dan Double-Double Track (DDY).

Transportasi Aeromovel yang serupa dengan kereta gantung direncanakan akan melintas di jalur Kemang Pratama-Jalan Ahmad Yani-Summarecon-Harapan Indah.

Pembangunan tahap awal proyek tersebut dimulai dari Summarecon hingga Mal Metropolitan Bekasi di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.

Sementara itu, proyek MRT hingga kini masih dalam pembahasan Kemen PU dan Pera bersamaan dengan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu yang menyisiri sisi Kalimalang.

"Memang ada keresahan di kalangan anggota kami terhadap sejumlah proyek tersebut. Akan tetapi, saya belum dapat memberikan penjelasan kepada mereka karena saya pribadi belum memperoleh penjelasan dari pihak terkait," ujar Hotman.

Kendati demikian, dia meyakini persinggungan trayek dari sejumlah proyek pemerintah dengan kalangan pengusaha angkutan swasta di wilayah itu akan terjadi.

"Kita masih menanti seperti apa solusi yang akan ditawarkan pemerintah kepada kami agar tidak ada pihak yang dirugikan," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper