Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AP II Ingin Pendapatan Non-aeronautika Setara Jasa Penerbangan

PT Angkasa Pura II (Persero) memastikan bakal menggenjot pendapatan nonaeronautika untuk 13 bandara yang dikelolanya sampai setara dengan jasa penerbangan.n
Pergerakan pesawat di landasan pacu Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (5/6/2015)./Antara
Pergerakan pesawat di landasan pacu Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (5/6/2015)./Antara

Bisnis.com, TANGERANG - PT Angkasa Pura II (Persero) memastikan bakal menggenjot pendapatan non-aeronautika untuk 13 bandara yang dikelolanya hingga setara dengan jasa penerbangan.


Direktur Utama PT AP II Budi Karya Sumadi mengatakan untuk jangka panjang ditargetkan bisnis nonpenerbangan perannya berimbang dengan pendapatan dari sektor aeronautika.

"Seharusnya bisnis non-aero berkontribusi 50%. Selama ini salah satu kendala adalah daya beli masyarakat [di wilayah bandara bersangkutan]," ucapnya kepada Bisnis.com, Selasa (16/6/2015).


Sepanjang tahun lalu pendapatn nonjasa penerbangan AP II baru berkontribusi 34% terhadap total revenue, setara Rp1,65 triliun. Pada dua tahun silam lebih kecil lagi hanya 27% setara Rp1,13 triliun.


Budi mengakui aktivitas bisnis yang terjadi di seluruh bandar udara yang dikelola AP II rerata mengandalkan sektor aeronautika. Dengan kata lain non-jasa penerbangan minoritas.

Geliat bisnis ritel alias nonaeronautika di suatu bandara terkait erat dengan perkembangan kepadatan lalu lintas penerbangan.

"Ada variasi penerbangan, dengan menetapkan [bandara tertentu] sebagai hub dan subhub, maka produktivitasnya akan membaik," ucap Budi.

Sejalan dengan peningkatan kepadatan lalu lintas penerbangan digenjot pula geliat bisnis ritel. Penumpang tidak hanya lalu lalang.

Mereka juga diharapkan membelanjakan uangnya untuk keperluan nonpenerbangan. "Akhirnya sales revenue masing-masing bandara meningkat," kata Budi.

Bandara yang sekarang ditangani AP II a.l. Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdana Kusuma (Jakarta), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Supadio (Pontianak), Kualanamu (Medan), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastra Negara (Bandung), Sultan Iskandar Muda (Aceh), Minangkabau (Padang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), dan Silangit (Tapanuhi Utara).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper