Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengecam pemuda dan pemudi di DKI Jakarta yang melakukan tawuran saat acara Sahur On The Road.
"Tidak bagus itu. Makanya kami buat acara sepedaan supaya tidak ada Sahur on The Road. Ternyata masih ada," kata Djarot di Balai Kota, Senin (6/7/2015).
Sejumlah kegiatan sahur di jalan atau "sahur on the road" semakin rawan memicu tawuran di sejumlah kawasan di sekitar DKI Jakarta pada setelah terjadi bentrok Minggu (5/7/2015) kemarin.
Menurut laporan dari akun TMC Polda Metro Jaya di media sosial Twitter, tawuran terjadi di beberapa daerah antara lain di kawasan Blok M Plaza dan Mampang, Jakarta Selatan serta Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat.
Oleh sebab itu Djarot mengaku sudah meminta Satpol PP untuk mengadakan operasi Sahur on The Road.
"Kalau ternyata seperti itu (tawuran) tidak boleh dong. Sahur ya, sahur, biasa saja. Tidak perlu kebut-kebutan," jelasnya.
Pemprov DKI sendiri sudah mengadakan kegiatan sejenis, dengan mengendarai sepeda, bukan motor. Menurut Djarot kegiatan Sahur on The Road lebih menunjukkan pemuda pemudi hanya mau pamer kendaraan untuk jalan-jalan dan tidak menjalankan sahur dengan seharusnya.
"Malah lebih bagus kan buat kesehatan. Sahur ya tetap sahur, bukan konvoi gitu. Kami pakai sepeda juga tetap bagi-bagikan sahur. Tetapi naik sepeda," katanya
Lentera Ramadan adalah acara sepedaan malam mulai dari Jakarta Selatan sampai Monas, dan sekitar 5.000 sampai 7.000 (peserta). Ada acara lari maraton.
Lentera Ramadan menggandeng komunitas pesepeda atau Komite Sepeda Indonesia (KSI).
Adapun Lentera Ramadan adalah peninjauan ke lokasi direncanakan menggunakan sepeda sekaligus menyambangi lima wilayah di DKI Jakarta.
