Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov DKI Temukan Tahu Putih dan Mi Berformalin di Pasar Santa dan Pasar Tebet

Menjelang Lebaran, Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta mengintensifkan kegiatan inspeksi mendadak (sidak) ke lima pasar di Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2015).
Ilustrasi - Makanan mengandung formalin dan boraks/Beritajakarta.com
Ilustrasi - Makanan mengandung formalin dan boraks/Beritajakarta.com

Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang Lebaran, Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta mengintensifkan kegiatan inspeksi mendadak (sidak) ke lima pasar di Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2015).

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta Darjamuni mengatakan pasar-pasar tersebut yakni Pasar Mayestik, Pasar Santa, Pasar Cipete Utara, Pasar Lenteng Agung, dan Pasar Tebet.

Katanya, dari hasil uji laboratorium yang dilakukan petugas, ditemukan dua produk yang mengandung formalin, yakni tahu dan mi basah.

"Dari sidak tadi ditemukan dua produk yang mengandung formalin. Tahu putih yang diambil dari Pasar Santa, dan mi basah yang diambil dari Pasar Tebet," tuturnya, Rabu (8/7/2015)

Menurut Darjamuni kadar formalin pada tahu dan mi tersebut cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dari warna sampel yang sudah diberi reagen berubah menjadi ungu pekat kehitaman.

Padahal, menurutnya produk-produk makanan seharusnya zero tolerance untuk kandungan formalin. Sebab, akumulasi formalin di dalam tubuh sangat berbahaya bagi kesehatan.

Darjamuni mengatakan akan memeriksa pedagang tersebut untuk menelusuri asal produk berformalin itu dan kemudian akan diketahui pihak mana yang sengaja menambahkan formalin.

"Kalau pedagangnya bilang tidak, mungkin yang menambahkan formalin ke produk bisa dari supplier atau bahkan produsen. Jadi harus ditelusuri dulu. Kalau terbukti siapa yang salah bisa di jerat oleh UU Keamanan Pangan, ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta, Sri Haryati meminta kepada para pedagang untuk jujur dalam berjualan, terutama untuk tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya bagi konsumen dan terus melakukan inovasi untuk meningkatkan penjualan.

"Pasar yang sudah bagus betul-betul harus dijaga, baik fasilitas pasarnya maupun produk-produk yang dijual, harus aman untuk dikonsumsi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper