Bisnis.com, JAKARTA -- Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI mencatat terjadi 52 kasus kebakaran di lima wilayah Kota Administrasi Provinsi DKI Jakarta selama periode libur Lebaran (9-17 Juli 2015).
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Partimas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Abdul Chair mengatakan penyebab kasus kebakaran masih didominasi oleh arus pendek listrik atau korsleting.
“Memang masih didominasi oleh korsleting listrik. Penyebab kedua karena kompor meledak. Jumlah kebakaran cukup banyak, yaitu mencapai 52 kasus,” ujarnya, Rabu (22/7/2015).
Dia menuturkan jika diakumulasikan dari awal Puasa hingga Lebaran, total kasus kebakaran di Ibu Kota mencapai 155 kasus. Adapun, tota kerugian diprediksi mencapai Rp 43,8 miliar.
Angka tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yakni mencapai 79 kasus dengan kerugian material senilai Rp 15,6 miliar.
“Meningkatnya jumlah kebakaran di bulan Ramadan hingga Lebaran dikarenakan tidak maksimalnya sosialisasi di tingkat kelurahan maupun kecamatan. Alhasil, banyak warga yang lengah ketika meninggalkan rumah dalam keadaan kosong," paparnya.