Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata siap menggelontorkan dana Rp100 miliar untuk benahi kepariwisataan DKI.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kementerian akan memberikan dana untuk DKI karena memberikan kontribusi 30% bagi roda bisnis.
"Tahun ini akan diberikan Rp100 miliar untuk DKI. Tahun depan akan ditingkatkan. Ini karenaJakarta menjadi destinasi utama pariwisata nasional," kata Arief di Gedung Kemenko Kemaritiman dan Sumber Daya, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (19/8/2015).
Pasalnya ada 53% wisatawan mancanegara (wisman) datang ke Indonesia untuk berbisnis. Pada 2016 rencananya DKI Jakarta akan menjadi tuan rumah travel mark dunia.
"Kalau mau menjual di luar, ada konsep Great Jakarta. Maka, Jakarta juga akan menjual daerah-daerah di luar Jakarta. Karena Jakarta selain menjadi destinasi uatama juga sebagai harapan," jelasnya.
Di Bangkok, jumlah wisman mencapai 16 juta jiwa per tahun, sementara DKI Jakarta pada 2015 jumlah wisman baru 2,5 juta jiwa. Lima tahun lagi Menpar berharap bisa ada peningkatan dua kali lipat menjadi 5 juta jiwa.
Arief berpesan agar DKI juga menjual destinasi pariwisata dari kota penunjang DKI misalnya Cianjur, Bogor, dan Sukabumi.
"Kemenpar tidak perlu mempromosikan semua kota karena Jakarta akan menjdi destinasi utama, pintu gerbang kawasan wisata kota lain," tegasnya.
PR pariwisata untuk DKI adalah kejelasan lokasi yang dijual. Misalnya jika di Maldives itu wisata kemaritiman, ke Singapura wisata shopping, maka Jakarta juga harus memiliki segmentasi yang jelas.
Adapun sejumlah segmen pariwisata yang akan dipopulerkan menurut Rizal adalah business tourism, wisata kemaritiman di Kepulauan Seribu, lalu wisata kuliner, human brand activity seperti health and spa, dan yang terakhir art and culture tourism.