Bisnis.com, JAKARTA --Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengusulkan penyelenggaran Lebaran Betawi diadakan rutin setiap tahun dengan jadwal yang tetap.
Dia mengatakan Lebaran Betawi bisa diagendakan pada pekan terakhir Bulan Syawal setiap tahunnya.
Lebaran itu dapat dilakukan pada akhir pekan sekaligus untuk menarik wisatawan untuk berkunjung. Menurutnya, dengan penentuan tanggal perayaan Lebaran Betawi setiap tahunnya dapat mempermudah persiapan acara.
"Saya usulkan Lebaran Betawi Sabtu-Minggu, pada Minggu terakhir pada bulan Syawal. Kita bisa merencanakan lebih jauh dan baik. Orang Betawi tahu kalau ada Lebaran Betawi," ujarnya pada Acara Lebaran Betawi ke-8, di Lapangan Banteng, Sawah Besar. Jakarta Pusat, Sabtu (22/8/2015).
Djarot berharap agar ke depan kebudayaan Betawi seperti tari-tarian, musik, dan bela diri dapat masuk ke kegiatan muatan lokal di sekolah-sekolah di Ibu Kota.
Dia yakin generasi muda yang terdidik dengan budaya Betawi itu dapat menjadi manusia yang rendah hati, terbuka, dan percaya diri serta dapat membantu orang lain yang membutuhkan.
"Harusnya puncak budaya Betawi masuk dalam kurikulum SD, SMP, sampai SMA. Anak-anak diajarkan pencak silat supaya percaya diri, kesehatan, mengendalikan emosi, dan melindungi dirinya dan orang lain yang lemah. Ajarkan sejak SD," jelasnya.
Perayaan Lebaran Betawi tahun ke-8 ini mengundang 98 elemen organisasi masyarakat Betawi yang bernaung dalam Badan Musyawarah (Bamus) Betawi.
Pameran produk unggulan, kesenian, dan sejarah dipamerkan dalam ratusan gerai dari seluruh wilayah Jakarta di Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat hingga Minggu (23/8/2015).