Bisnis.com, JAKARTA - Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), selaku badan usaha milik negara (BUMN) yang ditugaskan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjadi operator layanan bus aglomerasi Transjabodetabek membenarkan bahwa hari ini, Senin (24/8/2015), bus Transjabodetabek belum beroperasi.
Hal tersebut sekaligus mengiyakan informasi yang disampaikan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, ANS Kosasih yang menyatakan bahwa bus Transjabodetabek belum bisa beroperasi hari ini lantaran masih mempersiapkan teknis operasionalnya demi memberikan pelayanan yang maksimal.
Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa mengatakan bahwa memang rencananya bus Transjabodetabek yang disiapkan untuk melayani warga Depok, Bekasi dan Tangerang menuju DKI Jakarta dan sebaliknya, dijadwalkan sudah bisa beroperasi Senin (24/8/2015).
Namun, dikarenakan ada kendala teknis yang dapat berdampak pada kualitas layanan, maka operasional diundur satu hari, yakni menjadi Selasa (25/8/2015).
"Memang kita sempat ada kesalahan komunikasi dalam hal pengalokasian jumlah armada di masing-masing wilayah keberangkatan, baik dari Depok, Bekasi maupun Tangerang," tuturnya, kepada Bisnis, Senin (24/8/2015).
Awalnya, pihaknya memfokuskan seluruh armada diletakkan di Ciputat. Namun hal itu ternyata dapat merugikan banyak pihak, baik PPD maupun masyarakat umum sebagai calon penumpang.
Menurutnya lantaran jaraknya dari pool bus di Ciputat dengan masing-masing titik keberangkatan, Bekasi dan Tangerang terlalu jauh, maka waktu pelayanan yang bisa dirasakan warga menjadi berkurang.
"Awalnya kami fokuskan semua di Ciputat. Nah, akan tetapi ini kurang efektif. Ciputat ke Bekasi atau pun Ciputat ke Tangerang kan terlalu jauh jaraknyar. Hal ini dapat berimbas pada terlambatnya jam operasional setiap paginya, baik keberangkatan dari Bekasi maupun Tangerang karena harus menunggu busnya datang dari Ciputat," paparnya.
Idealnya, lanjutnya jarak pool dengan terminal terdekat, maksimal adalah 10 kilometer. Namun untuk memindahkan armada dari Ciputat ke Poris Plawad (Tangerang) maupun Bekasi sebagai terminal keberangkatan, dianggap terlalu jauh, karena jaraknya lebih dari 25 kilometer.
"Kalau ini dipaksakan, biaya operasioanl akan membengkak karena harus menempuh perjalanan jauh dahulu dari Ciputat agar sampai di Bekasi maupun Tangerang saat pagi tiba, selain itu bisa berdampak pada kedatangan bus yang tidak bisa pagi hari karena jaraknya yang jauh itu. Padahal mobilitas warga penyangga dan Ibu Kota cukup tinggi saat pagi dan sore hari," tuturnya.
Kemudian, katanya, dari pada mengambil resiko tersebut, pihaknya hari ini memilih untuk memperbaiki kendala teknisnya itu terlebih dahulu dari pada memaksakan untuk operasional hari ini, Senin (24/8/2015).
"Tapi kami saat ini sudah melakukan pembenahan, sekarang sudah ditempatkan dibeberapa cabang kami yang ada di Bekasi dan Tangerang. Depok alokasinya 28 unit, sisanya Bekasi dan Tangerang masing-masing 25 unit bus," ujarnya.