Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Ika Lestari Adji mengaku tengah mencari kesepakatan konsep rumah susun baru dengan komunitas Ciliwung Merdeka terkait relokasi warga Kampung Pulo yang belum tertampung akibat keterbatasan jumlah rusun.
Ika mengatakan belum menerima data lengkap jumlah warga Kampung Pulo yang belum terakomodir tinggal di unit-unit rusun Jatinegara Barat.
"Konsep Ciliwung Merdeka sudah bagus, pada prinsipnya kami menunggu konsep mereka, seperti apa yang diharapkan. Sebaiknya Ciliwung Merdeka bersatu dengan masyarakat untuk merealisasikannya," jelas Ika di Balai Kota, Senin (24/8/2015).
Meskipun begitu, Ika memastikan warga DKI yang sudah menempati unit rumah susun masih diperkenankan jika pindah ke rusun baru di Kampung Pulo. Oleh sebab itu, dia mengaku hingga saat ini masih menunggu hasil inventarisir data.
"Persoalam di internal warga diselesaikan sembari kami membantu melakukan inventarisir data, karena kami khawatir akan ada kecemburuan sosial jika kapasitas rusun Jatinegara Barat tidak mencukupi," sambungnya.
Sebelumnya, warga penghuni rusun Jatinegara Barat, yakni pasangan Ade Sudrajat (64) dan Noeryah (60) mengeluhkan tak terorganisirnya pencatatan penghuni rusun Jatinegara Barat.
"Awalnya hanya yang punya sertifikat dan bayar PBB di lahan sebelumnya yang bisa mendapatkan satu unit rusun. Tetapi sekarang kebijakannya berubah, hanya butuh KK (Kartu Keluarga) maka warga dari bantaran bisa masuk semua," jelas Noeryah.
Ade dan Noeryah sudah pindah ke rusun Jatinegara Barat sejak 12 hari lalu. Dia menilai pembengkakan jumlah penghuni unit rumah susun akan berpotensi menimbulkan kecemburuan.
"Makanya banyak warga lain yang bolak-balik ngintip rumah saya. Seolah rumah saya lebih luas dari rumah mereka, padahal sama saja," katanya.