Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manajemen Risiko PT Aetra Tangerang, Minimalisir Dampak Kekeringan Bagi Pelanggan

Kekeringan yang melanda kawasan Tangerang akibat rusaknya salah satu pintu air di Bendung Pasar Baru akhir Juli lalu membuat warga Tangerang kekurangan pasokan air baku

Bisnis.com, JAKARTA--Kekeringan yang melanda kawasan Tangerang akibat rusaknya salah satu pintu air di Bendung Pasar Baru, akhir Juli lalu, membuat warga Tangerang kekurangan pasokan air baku.

Meski demikian, PT Aetra Tangerang yang mengelola air di kawasan tersebut mengatakan manajemen risiko yang diterapkan perusahaan sebelum kekeringan dan bencana terjadi, membuat dampak terhadap pelanggannya tidak terlalu besar.

”Bagi perusahaan air minum seperti kami, kondisi ini adalah sebuah krisis yang berdampak terhadap pelayanan kepada pelanggan. Karena yang terganggu adalah sumber produksi utama. Tapi, alhamdulillah, melalui manajemen krisis dan antisipasi yang kami lakukan jauh sebelum insiden ini terjadi, dampak gangguan pelayanan yang dialami pelanggan kami relatif singkat,” jelas Presiden Direktur Aetra Tangerang, Untung Suryadi, melalui siaran persnya Rabu (26/8).

Untung mengungkapkan, Aetra sebagai salah satu perusahaan air minum yang sangat bergantung pada ketersediaan air di Sungai Cisadane, menyadari betul bahwa keamanan suplai air baku menjadi hal paling utama yang harus mendapatkan perhatian. Meski debit air Sungai Cisadane yang relatif stabil di musim penghujan maupun di musim kemarau, menurutnya hal itu tidak menjadi jaminan bahwa kepastian suplai air baku bagi perusahaan air minum bisa terjaga ketika insiden rusaknya pintu air terjadi.

”Karena itulah, menyongsong musim kemarau lalu, jauh sebelum pintu air rusak, kami telah melakukan upaya pengerukan lumpur dan pendalaman kanal intake kami. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi kebutuhan air baku agar tetap terpenuhi meskipun tinggi permukaan air menurun.

Terbukti, saat terjadinya kerusakan pintu air Bendung Pasar Baru, dampak dari pendalaman kanal yang kami lakukan langsung terasa,” papar Untung. Bahkan, lanjutnya, pada masa-masa menjelang mengeringnya Sungai Cisadane, jumlah pasokan air baku ke kolam pengolahan air bersih milik Aetra Tangerang masih terjaga hingga permukaan air Sungai Cisadane berangsur naik. Karena, selain melakukan pendalaman kanal intake, Aetra Tangerang juga mengoperasikan pompa tambahan untuk menambah suplai air baku. Pompa tambahan ini menyedot air langsung dari tengah sungai yang merupakan bagian sungai yang terdalam.

”Saat kanal intake tak lagi mampu mendapatkan air baku, pompa inilah yang kemudian menggantikan peranannya,” Untung menambahkan. Selain menjaga kestabilan suplai air baku, AAT juga tak lupa untuk tetap menjaga interaksi kepada pelanggan dengan menyampaikan pembaruan informasi kepada pelanggan terkait gangguan terhadap pasokan air baku yang terjadi melalui layanan pesan singkat (SMS).

Di sisi lain, Aetra Tangerang juga mengirimkan mobil tangki serta menempatkan tandon-tandon air di wilayah pemukiman untuk membantu pelanggan dan juga masyarakat umum memenuhi kebutuhan air bersih mereka sementara pelayanan masih terganggu. ”Selama masa krisis, kami juga membentuk Crisis Center untuk memastikan bahwa semua informasi mengenai krisis dapat terkumpul secara lengkap dan terpusat, sehingga keputusan yang tepat dapat diambil dalam waktu yang singkat,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper