Bisnis.com, JAKARTA-- CEO Go-Jek Nadiem Makarim yakin pengemudi Go-Jek tetap makmur meski promo Go-Jek menghilang. Nadiem mengatakan, banyak pelanggan yang akan tetap bertahan menggunakan Go-Jek.
SIMAK: OJEK ONLINE: Muncul Blu-Jek, 3 Ribu Orang Melamar
"Mungkin omzet awal turun tapi pelanggan tetap berdatangan," kata Nadiem saat ditemui di Balai Kota, Rabu (25/8/2015).
BACA JUGA: 5 Maskapai Penerbangan Terbaik di Kelas Ekonomi Premium
Menurut Nadie, selama ini pengemudi Go-Jek sudah mendapat penghasilan yang sangat memuaskan. Mereka bisa sambil menabung dan meneruskan pekerjaannya. Jadi, penurunan pesanan, karena subsidi hilang tak terlalu jadi masalah.
SIMAK: Parkir Liar, Pemprov DKI Beli 19 Mobil Derek Otomatis
Apalagi, Nadiem menargetkan adanya pemerataan area pesanan Go-Jek ke depannya.
"Ujung-ujungnya akan menyebar dengan sendirinya," kata Nadiem.
Saat ini, Go-Jek masih menetapkan tarif datar Rp 15.000 ke manapun bepergian dengan maksimal jarak jangkauan 25 kilometer. Dengan promo ini, kebanyakan warga DKI memilih untuk menggunakan layanan Go-Jek saat beraktivitas.
Adapun, pengemudi Go-Jek tetap dibayar normal rupiah per kilometer (Rp 4.000 per km) dengan sistem bagi hasil 80 persen untuk pengemudi dan 20 persen untuk perusahaan.