Bisnis.com, TANGERANG—Industri Perhiasan dinilai cukup potensial untuk mengikis tingkat pengangguran di Indonesia.
Kementerian Perindustrian mencatat sekarang ada 36.636 unit perusahaan bergerak di sektor tersebut. Mereka mampu menyediakan lapangan kerja bagi 332.802 orang.
“Nilai produksi industri perhiasan mencapai Rp11,15 triliun per tahun,” ucap Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam Pameran dan Kompetisi Nasional Batu Nusantara 2015 di BSD City, Tangerang Selatan, Minggu (30/8/2015) malam.
Bisnis di sektor itu terbilang tahan banting menghadapi fluktuasi nilai tukar mata uang. Ekspor golongan barang jenis perhiasan atau permata tercatat tetap naik 14,91% secara bulanan menjadi US$76,5 juta pada Mei 2015.
Saleh menilai catatan angka tersebut menunjukan industri perhiasan termasuk batu mulia dan batu semi mulia punya peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Salah satu opsi yang dikemukakannya adalah perlu dibuat pemetaan untuk industri perhiasan khususnya batu mulia.
Pemetaan yang dimaksud Kemenperin lebih sebagai panduan sehingga pebisnis bisa memanfaatkan peluang lebih maksimal dan terarah. Industri kecil dan menengah (IKM) batu mulia diharapkan bisa memperluas pangsa pasarnya.
Menperin berpendapat perlu kerja sama dengan para ahli geologi untuk memetakan batuan alam Indonesia dan potensi pengolahannya. Tapi Saleh tidak menyebutkan secara jelas bentuk regulasi yang menjadi panduan ini.
Dia hanya menyatakan pemetaan berguna untuk menghadirkan badan sertifikasi perhiasan. Di dalanya tentu mencakup sertifikasi batu mulia dan semi mulia di Indonesia yang diakui dunia internasional. Dan yang pasti dalam sertifikat dapat dicantumkan pula standar harga.