Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Pelanggan Nasional: Pengguna KRL Commuter Line Minta Penaikan Tarif Tak Terlalu Memberatkan

Perbincangan para calon penumpang tentang rencana penaikan tarif kereta rel listrik (KRL) Commuter Line tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Pelanggan Nasional yang jatuh pada 4 September 2015.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, TANGSEL -  Hari Pelanggan Nasional dan isu kenaikan tarif Commuter Line menjadi salah satu omongan ringan calon penumpang angkutan massal itu, hari ini, Jumat (4/9/2015).

Obrolan tentang rencana penaikan tarif kereta rel listrik yang rumornya mulai berlaku bulan depan tersebut berlangsung di antara calon penumpang kereta Commuter Line di stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan. 

Lebih menariknya lagi, perbincangan para calon penumpang tentang rencana penaikan tarif kereta rel listrik (KRL) Commuter Line tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Pelanggan Nasional yang jatuh pada 4 September 2015.     

Wanti, karyawan kantor swasta di Jl MH Thamrin Jakarta Pusat, mengatakan sebenarnya belum ada pengumuman resmi dari PT KAI Commuter Jabodetabek mengenai rencana penaikan tarif KRL Commuter Line tersebut.

“Namun, kabar mengenai rencana kenaikan tarif kereta Commuter Line sudah rame dibicarakan antarpenumpang yang selama ini menjadi pelanggan setianya,” kata Wanti, Jumat (4/9/2015).

Menurutnya, penaikan tarif kereta Commuter Line akan direalisasikan dengan menerapkan tarif KRL nonsubsidi, yang dengan sendirinya lebih mahal dari tarif dengan subsidi.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, PT KAI Commuter Line menerapkan tarif yang berlaku sekarang sejak 1 April 2015 dengan sistem progresif berdasarkan jarak kilo meter (km) stasiun yang ditempuh.

Besaran tarif bersubsidi kereta Commuter Line berdasarkan jarak km antarstasiun yang berlaku sekarang sebesar Rp2.000 untuk jarak 25 km pertama dan selanjutnya di tambah Rp1.000 untuk setiap 10 km berikutnya.

Sementara itu Fadhillah, karyawan kantor pemerintah di Jl Kebon Sirih Jakarta Pusat, mengatakan perubahan tarif kereta Commuter Line hendaknya tidak memberatkan pelanggannya. 

Ia lantas menyoal Hari Pelanggan Nasional. Momentum Hari Pelanggan Nasional ini, lanjutnya, mestinya menjadi salah satu pertimbangan dalam menetapkan tarif baru kereta Commuter Line menjadi nonsubsidi, sehingga tidak memberatkan keuangan pelanggan kereta rel listrik.

“Sebelumnya ketika tidak ada subsidi tarif kereta Commuter Line lintas Serpong-Tanah Abang mencapai Rp5.000 per orang untuk kelas ekonomi dan bisnis mencapai Rp8.000 per orang per sekali jalan,” ujarnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper