Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perlambatan Ekonomi, DKI Catat Perusahan Terancam Bangkrut

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang melakukan inventarisir perusahaan atau pun pabrik di Jakarta yang terancam bangkrut dan melakukan pemutusan hubungan kerja karyawannya seiring dengan kondisi perlambatan ekonomi saat ini.
Ilustrasi/adweek.com
Ilustrasi/adweek.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang menginventarisasi perusahaan maupun pabrik di Jakarta yang terancam bangkrut dan melakukan pemutusan hubungan kerja karyawannya seiring dengan kondisi perlambatan ekonomi saat ini.

Inventarisasi tersebut dilakukan untuk mengetahui dan memetakan seberapa besar dampak kondisi perekonomian saat ini terhadap industri di DKI, sehingga bisa dicari formulasi yang tepat untuk membantu agar bertahan, sehingga tidak perlu melakukan PHK kepada karyawannya.

Pasalnya, saat ini Pemprov DKI Jakarta juga mewacanakan untuk memberikan semacam stimulus untuk perusahaan-perusahaan yang terancam bangkrut dan memberhentikan karyawannya.

"Saat ini kami melakukan inventarisir ada berapakah perusahaan atau pun pabrik-pabrik di Jakarta yang terancam mem-PHK karyawannya, sesuai arahan Gubernur," tutur Priyono, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Menurutnya, meskipun hingga saat ini belum ada laporan masuk mengenai adanya perusahaan yang menyatakan dirinya bangkrut, dirinya akan terus memantau perkembangannya di lapangan.

"Sementara sih dari suku dinas. Suku dinas saya belum ada laporan. Dari Apindo juga belum ada laporan," tuturnya.

Sebelumnya, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengajak para pengusaha, terutama yang pabriknya berada di Jakarta, untuk dapat memasukkan produknya ke e-katalog DKI agar bisa langsung dibeli oleh Pemprov DKI Jakarta.

Bahkan, pihaknya tidak ragu untuk siap menggelontorkan anggaran hingga mencapai Rp1 triliun guna menyerap seluruh produk yang ada di sejumlah pabrik di Jakarta tersebut, sebagai salah satu bentuk stimulus untuk pengusaha di tengah kondisi perlambatan perekonomian seperti saat ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper