Bisnis.com, TANGERANG—Industri pengolahan mendominasi lebih dari separuh realisasi penyaluran kredit korporasi di Provinsi Banten selama triwulan II/2015.
Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Banten yang dilansir Bank Indonesia menyebutkan pangsa sektor tersebut mencapai 55,5%. Kendati besar, pertumbuhan kredit ke industri pengolahan melambat menjadi 20,56% dari 21,91% pada triwulan yang sama tahun lalu (yoy).
Kepala Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan menyatakan secara umum perlambatan pertumbuhan kredit ke industri pengolahan membuat kumulatif penyaluran kredit korporasi ikut melemah jadi 13,01% (yoy). Padahal pada triwulan pertama tahun ini menyentuh 13,3% (yoy).
“Selain pengolahan tumbuh melambat, pertumbuhan kredit ke transportasi bahkan turun,” ucapnya dalam paparan data KEKR Banten, Kamis (17/9/2015).
Bank Indonesia Banten mencatat kredit yang dikucurkan ke sektor transportasi turun 8,98% (yoy). Sementara selama Januari – Maret tahun ini masih tercatat tumbuh di kisaran 1,92% secara year on year.
Budiharto menyatakan perlambatan pertumbuhan kredit kepada korporasi beriringan dengan perlambatan ekonomi Banten selama April – Juni tahun ini dibandingkan dengan triwulan I/2015. Apalagi bisnis di industri pengolahan juga lesu.
Pangsa terbesar dalam penyaluran kredit korporasi pada triwulan kedua tahun ini, selain industri pengolahan, ialah sektor perdagangan. Bisnis di bidang ini porsinya 10,9% diikuti sektor listrik, gas, dan air 9,8%. Sektor utama lain adalah bisnis konstruksi dengan pangsa 8,8%, dan real estat sebesar 6,6%.