Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyambut gembira dioperasikannya mesin bor "Antareja" yang digunakan dalam proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.
"Semua sudah sesuai rencana. Saya sudah bilang ke Pak Dono [Dirut PT MRT Jakarta] bahwa proyek ini harus rampung pada 2018," ujarnya setelah peresmian Tunnel Boring Machine (TBM) "Antareja" untuk proyek MRT Jakarta di Patung Pemuda Jakarta Selatan, Senin (21/9/2015).
Dia menuturkan setelah prosesi pengoperasian bor Antareja, Pemprov DKI menargetkan mampu membebaskan beberapa bidang lahan untuk ruas elevated MRT Jakarta dalam waktu dekat.
"Saya sudah panggil Asisten Pembangunan untuk segera melakukan eksekusi pembebasan lahan yang belum rampung. Jumlahnya memang tak banyak, tetapi akan kami selesaikan dalam waktu cepat," ujarnya.
Presiden Joko Widodo meresmikan beroperasinya mesin bor bawah tanah "Antareja" untuk proyek MRT Jakarta. Sebagai mesin bor pertama yang beroperasi, Antareja akan digunakan untuk menggali terowongan MRT dari Patung Pemuda Senayan menuju kawasan Setiabudi.
Mesin TBM "Antareja" akan dioperasikan oleh kontraktor CP 104, yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.
Bor raksasa tersebut memiliki diameter sekitar 6,7 meter dan berat sekitar 323 ton.
Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin TBM akan berlangsung mulai September 2015 hingga Desember 2016.