Bisnis.com, JAKARTA-- Kepolisian Sektor Kebon Jeruk mengadakan deklarasi damai antara ojek pangkalan dan beberapa ojek berbasis aplikasi online.
Kepala Polsek Kebon Jeruk AKP Eka Baasith S. mengatakan, pihaknya mengambil inisiatif agar tak ada lagi bentrok antarojek di wilayahnya.
"Saya mau semua ojek lebih solid," ucapnya saat ditemui di Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (22/9/2015).
Eka mengumpulkan sekitar 50 ojek yang berasal dari ojek pangkalan, Go-Jek, GrabBike, dan Taksi Jeger. Mereka ramai-ramai datang sebagai tanda dukungan terhadap deklarasi damai ini.
Deklarasi ini terdiri atas beberapa poin:
1. Sesama pengemudi ojek harus menjaga keharmonisan.
2. Sesama pengemudi ojek tak boleh menimbulkan konflik sosial satu sama lain.
3. Semua pengemudi ojek tak boleh melanggar rambu tertib berlalu lintas.
4. Semua pengemudi ojek harus menjaga stabilitas keamanan masyarakat.
Tak Marah
Pengemudi Taksi Jeger, Rizal, berharap, dengan adanya deklarasi ini, ojek pangkalan tak marah lagi kepada pengemudi ojek berbasis aplikasi yang melewati pangkalan mereka.
Selain itu, pertemuan ini membuat dia paham soal keadaan ojek pangkalan, terutama di Kebon Jeruk.
Pengemudi Go-Jek, Irvan, dan pengemudi GrabBike, Sudirman, menuturkan deklarasi ini membuat mereka lebih nyaman jika melewati Kebon Jeruk.
Irvan mengaku pernah ditegur ojek pangkalan karena mengambil penumpang di daerah mereka.
"Mereka bilang, seharusnya Go-Jek menghormati ojek pangkalan," ujar Irvan.
Seorang pengemudi ojek pangkalan, Al Amin, masih meragukan akan ada perubahan kondisi setelah deklarasi damai ini. Tukang ojek yang telah mangkal selama 25 tahun ini mengatakan pengemudi Go-Jek dan GrabBike saat ini tidak taat aturan.
"Saya pernah baca ada aturan Go-Jek yang harusnya tak boleh ada dekat dengan ojek pangkalan dalam radius 10-20 meter," ucap Al Amin.