Bisnis.com, TANGERANG—Pemerintah daerah tidak menampik anggapan sejumlah pengamat transportasi soal perlunya subsidi tarif untuk Transjabodetabek.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Banten Revri Aroes mengaku pendapat tersebut merupakan masukan positif. Pemerintah daerah terkait khususnya Pemerintah Kota Tangerang layak menelaahnya lebih lanjut.
“Kalau memang itu saran dari pengamat transportasi tentu kami terima, tetapi di dalam pemerintahan tidak bisa serta-merta [mengabulkan] tambahan dana untuk subsidi seperti itu,” katanya kepada Bisnis, Selasa (1/9/2015).
Secara keseluruhan kini ada 88 unit bus Transjabodetabek yang dioperasikan Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD). Selain armada ini memang baru mengaspal beberapa hari, tingkat kenyamananpun relatif lebih baik daripada bus regular lain.
Kenyamanan tersebut harus berbanding lurus dengan harga tiket. Warga Tangerang yang hendak menempuh rute Poris Plawad – Kemayoran atau sebaliknya harus bayar Rp9.000 per orang. Dari jarak tempuh terbilang masuk akal harga ini, tetapi sekilas untuk bus AC ini kemahalan.
Warga Tangerang dapat mengakses bus Transjabodetabek sesuai jadwal yakni sejak 24 Agustus 2015. “Awal pengoperasian Transjabodetabek di Tangerang sudah sesuai dengan jadwal yang ditetapkan,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Engkos Zarkasyi kepada Bisnis.
Armada Transjabodetabek yang bertolak dari Terminal Poris Plawad di Kota Tangerang ke Kemayoran terintegrasi dengan jalur Transjakarta Koridor III. Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) menyediakan sekitar 25 bus untuk melayani rute ini.
Transjabodetabek yang dioperasikan PPD merupakan bagian program bus rapid transit (BRT). Armada ini dihibahkan Kementerian Perhubungan kepada PPD sebagai operator untuk Jabodetabek. Totalnya ada 88 unit bus melayani Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, dan Bekasi.