Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemarau Panjang, Pasokan Air Bersih DKI Dijamin Aman

Perum Jasa Tirta II (PJT II) dan PT Aetra Air Jakarta menjamin pasokan air minum untuk kebutuhan warga DKI Jakarta tetap aman, meskipun musim kemarau panjang tahun ini telah menyebabkan beberapa daerah di Indonesia terkendala pasokan air bersih untuk minum.

Bisnis.com, PURWAKARTA - Perum Jasa Tirta II (PJT II) dan PT Aetra Air Jakarta menjamin pasokan air minum untuk kebutuhan warga DKI Jakarta tetap aman, meskipun musim kemarau panjang tahun ini telah menyebabkan beberapa daerah di Indonesia terkendala pasokan air bersih untuk minum.

Direktur Utama Perum Jasa Tirta II, Herman Idrus menyatakan bahwa dengan keberadaan Jatiluhur saat ini yang mampu menampung hingga 6 miliar meter kubik air, pasokan air untuk kebutuhan air minum warga DKI masih sangat aman.

Pihaknya mengakui bahwa untuk beberapa daerah lain, sempat dikabarkan banyak perusahaan daerah air minum yang kekurangan pasokan air menyusul menyusutnya debit air sejumlah waduk, seperti terjadi di Palangkaraya, Samarinda, Balikpapan. Namun, untuk Jatiluhur justru debit air yang tersedia masih aman hingga akhir tahun.

Menurutnya seiring datangnya prakiraan cuaca soal El Nino dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pihaknya langsung mengambil langkah antisipasi dengan memperbanyak tampungan air saat musim hujan agar terjaga ketersediaannya saat kemarau tiba.

"Sejak mendapat informasi cuaca dari BMKG soal kemungkinan akan datangnya El Nino, langsung tampung air sebanyak mungkin, karena saya takut kecolongan," tuturnya, di Kantor Perum Jasa Tirta II, Purwakarta, Selasa (29/9).

Menurutnya ternyata langkah tersebut tepat dan juga terbukti bahwa sejumlah daerah penghasil padi di Jawa Barat tetap bisa panen raya dan pasokan untuk air minum dan industri juga tetap terjaga.
Pihaknya menjamin bahwa warga masyarakat di wilayah DKI Jakarta tidak perlu khawatir bakal mengalami kekurangan suplai air baku, meskipun saat ini sedang memasuki musim kemarau panjang yang memang dapat berdampak pada menurunnya debit air.

Sementara itu, PT Aetra Air Jakarta (Aetra) selaku operator air bersih di Ibu Kota yang 100% pasokan airnya mengandalkan pasokan Jatiluhur juga menyatakan hal senada.

Direktur Operasional PT Aetra, Lintong Hutasoit mengatakan bahwa Waduk Jatiluhur melalui PJT II mengalirkan sebanyak 5000 liter air per detik melalui saluran Tarum Barat (Kalimalang).

"Jumlah ini jauh melebihi dari cukup kebutuhan air baku DKI yang mencapai 1.600 liter/detik," tuturnya.

Namun demikian, lanjutnya, yang masih menjadi kendala saat ini adalah saluran distribusinya yang cukup jauh, mengingat jarak Jatiluhur hingga Jakarta mencapai sekitar 70 km.

Belum lagi, kata Lintong, saat ini air dari Jatiluhur harus dibagi 80% untuk irigasi petani, serta adanya pencurian dan sedimentasi pada beberapa titik.

"Tapi kendala itu sudah diatasi dengan penguatan tanggul Tarum Barat dan pengerukan di sejumlah titik sedimentasi," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper