Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Perikanan Budidaya Ditargetkan Tembus Rp26 Triliun Tahun Depan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan investasi mencapai Rp26 triliun pada tahun depan di sektor perikanan budidaya.n
Ilustrasi-Perikanan/Antara-Ampelsa
Ilustrasi-Perikanan/Antara-Ampelsa

Bisnis.com, TANGERANG-- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan investasi mencapai Rp26 triliun pada tahun depan di sektor perikanan budidaya.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan dari angka tersebut merupakan akumulasi dari investasi yang dilakukan pemerintah maupun swasta. Nilai Rp26 triliun merupakan gabungan dari perikanan budidaya skala rakyat maupun industri.

"Biasanya penanaman modal dalam negeri [PMDN] paling banyak bisa sekitar 60%," ucapnya, akhir pekan ini.

Target yang dibidik KKP untuk tahun depan meningkat sekitar Rp2 triliun dibandingkan dengan nilai  yang dibidik tahun ini sejumlah Rp24 triliun. Adapun perolehan sampai dengan triwulan ketiga tercatat baru sekitar Rp19 triliun.

Investasi paling banyak ada di bidang perikanan budidaya tambak. Tapi sekarang juga mulai banyak yang merambah ikan patin. Selain ini untuk rumput laut juga ada investasi berupa pabrik pengolahan yang terintegrasi dengan budidayanya.

"Investasi sekarang ada yang masuk dari China, ada juga dari Norwegia," ujar Slamet.

Penanaman modal di Tanah Air menjadi penting bagi perikanan budidaya. Investasi dapat memperdalam struktur penghiliran industri perikanan. Dalam jangka menengah sampai panjang RI dapat berubah dari negara pengekspor bahan mentah menjadi barang olahan.

KKP sendiri memproyeksikan itu bisa terjadi apabila tiap tahun ekspor dikurangi minimal 20% ekspor bahan mentah. Selain mengandalkan investasi swasta, pemerintah juga berjanji memacu pembangunan pabrik pengolahan bernilai tambah lebih besar bagi petani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper