Bisnis.com, TANGERANG—Tiga sektor industri jadi penggerak utama pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang di Provinsi Banten selama triwulan III/2015.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten disebutkan sektor yang dimaksud adalah industri pakaian, makanan, perkayuan. Hasilnya industri manufaktur mencapai pertumbuhan 2,40% secara year on year.
Industri pakaian produksinya naik 31,13% dan industri makanan 12,73%. Sementara, industri kayu, barang dari kayu, serta gabus dan barang anyaman dari bambu maupun rotan tumbuh 10,76%.
BIidang usaha yang mengalami penyusutan produksi juga ada tiga antara lain industri barang galian bukan logam turun 14,65%; industri karet, barang dari karet, dan plastik turun 8,51%; sedangkan industri kertas dan barang dari kertas susut 3,24%.
Kepala BPS Banten Syech Suhaimi menyatakan nilai tambah dari sektor manufaktur memiliki kontribusi terbesar dari 17 sektor ekonomi yang ada di provinsi ini. Sebagai contoh, dari PDRB tahun lalu Rp432.763,96 miliar sebesar 34,23% (Rp148.148,69 miliar) dari industri pengolahan.
“Manufaktur masih punya peran penting dalam pembangunan di Banten, ini leading economic sectors,” ucapnya, Rabu (4/11/2015).
Sejalan dengan pertumbuhan year on year yang mencapai 2,40% di sektor industri manufaktur sedang dan besar, secara triwulanan juga bertumbuh. Selama Juli – September tahun ini tercatat ada pertumbuhan 0,43% terhadap kinerja produksi pada triwulan kedua.
Industri yang mengalami peningkatan pertubuhan terbesar adalah industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 8,83%; serta industri logam dasar tumbuh 5,16%.
Adapun sektor yang produksinya turun perinciannya a.l. industri karet, barang dari karet dan plastik susut 5,62%; industri barang galian nonlogam turun 5,29%; serta industri barang logam bukan mesin dan peralatannya minus 3,54%.