Bisnis.com, TANGERANG--Anggaran pendapatan daerah Kota Tangerang Selatan diduga mengalami mark down alias target yang ditetapkan justru dibawah potensi yang bisa dicapai.
Hal itu dikemukakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Fitra alias Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran.
Dalam hal ini Fitra merujuk kepada anggaran pendapatan daerah yang ada pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2015.
Sekretaris Jenderal Fitra Yenny Sucipto mengatakan pada tahun lalu pendapatan terealisasi Rp6,34 triliun.
Sementara tahun ini turun jauh drastis dari perolehan 2014, yakni dalam APBD Rp2,32 triliun dan hanya meningkat jadi Rp2,56 triliun dalam APBD.
"Asumsi kami ada kecenderungan dimanfaatkan elit politik dengan pola mark down. Karena seharusnya kan bisa setinggi tahun lalu apalagi PBB sekarang diserahkan ke daerah," ujarnya, di Tangerang, Senin (23/11/2015).
Semestinya Pemkot Tangerang Selatan dapat lebih optimistis mengejar pendapatan daerah.
Pasalnya tahun lalu bisa tercapai di kisaran Rp6,3 triliun semestinya tahun ini mencapai level yang sama. Kalaupun turun Fitra menilai selayaknya tidak sampai berselisih Rp4 triliun.
Fitra mensyinyalir ada kesengajaan pemkot untuk menetapkan pendapatan di level rendah. Manakala tercapai angka tinggi, bisa saja selebihnya dialihkan untuk kepentingan elit politik.
Dalam hal ini yang dicurigai Fitra adalah pasangan calon incumbent Pilkada Tangsel, Airin-Benyamin.
"Seharusnya pencapaian pendapatan daerah tahun lalu dipertahankan. Apalagi sekarang Pajak Bumi Bangunan kewenangannya diserahkan ke daerah, seharusnya pemkot lebih optimistis," ujar Yenny.