Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahok: Batalnya Wisma Atlet Mengancam Masyarakat Miskin

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pembangunan Wisma Atlet yang terancam batal akibat penolakan hibah lahan kepada Pemprov DKI itu akan membuat banyak warga miskin kehilangan peluang mendapatkan rumah susun.nn
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok)./Antara-Reno Esnir
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok)./Antara-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pembangunan Wisma Atlet yang terancam batal akibat penolakan hibah lahan kepada Pemprov DKI itu akan membuat banyak warga miskin kehilangan peluang mendapatkan rumah susun.

"Rusun ini kita butuh banyak. Terutama normalisasi sungai, termasuk ini kan Instruksi dari Pak Wapres, dia ingin kawasan Utara itu tidak ada lagi kawan kumuh," kata Ahok di Balai Kota, Jumat (4/12/2015).

Ahok menyatakan kalau mau tidak ada lagi kawasan kumuh di Kemayoran maka dibutuhkan lahan. Ahok pun mengaku Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menyarankan agar kawasan Kemayoran tak perlu dikomersialkan terus.

"Makanya, kenapa tidak dikasih ke DKI? Toh DKI membangun rumah susun jadi orang-orang kumuh itu kita pindahkan. Jadi ada modal bangun rusun lagi," jelasnya.

Oleh sebab itu Ahok merasa janggal dengan keputusan Komisi II DPR RI menolak hibah atas lahan 11 hektar di Kemayoran untuk pembangunan Wisma Atlet.

"Makanya saya juga merasa aneh sama DPR. Kita keluar duit bangun buat rumah orang miskin kok tidak boleh? Malah izinkan mendukung PKK Kemayoran membangun buat komersil. Terus sekarang saya tanya sejak Kemayoran ditutup sampai hari ini, beres tidak kerjasama PKK Kemayoran dengan pihak swasta?," tudingnya dengan tegas.

Ahok mengklaim saat dirinya menjadi Komisi II DPR RI, dia juga menjadi anggota Panja Aset Negara. Dia mengetahui permainan PKK Kemayoran yang tidak pernah beres. Hal ini terlihat dari kontribusi untuk negara dari Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PKK Kemayoran) yang tak terlalu besar.

"Kalau kontribusi untuk negara kecil, kita tidak tahu buat oknum atau apa, saya tidak tahu. Tetapi mengapa tidak boleh buat orang miskin gitu loh? Yang bangun juga bukan dari APBN, tetapi dari APBD loh. Konyol saja menurut saya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper