Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) berbincang dengan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis (kedua kanan), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua kiri) dan mantan Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang (kiri) sebelum mengikuti acara pembukaan Rapat Kerja Nasional I PDI Perjuangan di Hall D2 Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta, Minggu (10 Januari 2016). / Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) berbincang dengan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis (kedua kanan), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua kiri) dan mantan Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang (kiri) sebelum mengikuti acara pembukaan Rapat Kerja Nasional I PDI Perjuangan di Hall D2 Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta, Minggu (10 Januari 2016). / Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menumpahkan kekecewaannya atas kinerj a Direksi PT Jakarta Propertindo lantaran tak sanggup membangun arena balap sepeda Velodrome untuk Asian Games 2018.

"Saya sudah rapat tadi pagi. Jakpro bilang mereka menyerah [bangun Velodrome]. Mungkin ini salah satu alasan ada beberapa direksi yang mengajukan pengunduran diri," katanya di Balai Kota, Senin (11/1/2015).

Dia mengatakan pernyataan ketidaksanggupan Jakpro merevitalisasi Velodrome disampaikan langsung oleh Dirut PT Jakpro Abdul Hadi.

Ahok mengatakan direksi BUMD tersebut tak sanggup membangun lantaran sempitnya tenggat waktu. Meski Asian Games diselenggarakan Agustus 2018, arena Velodrome sudah harus diuji coba mulai tahun depan.

"Makanya kalau mereka mau mundur gak apa-apa kok. Kami bisa cari lagi [penggantinya]," ujar Ahok.

Setelah ditinggal Budi Karya karena ditarik menjadi Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Ahok mencari penggantinya dari mantan pejabat di BUMN. 

Dia pun menunjuk mantan Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga Abdul Hadi menjadi Direktur Utama PT Jakpro pada awal Januari 2015 lalu.

Sebagai informasi, kewajiban DKI Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games 2018 adalah membangun wisma atlet di Kemayoran, Velodrome di Rawamangun, dan arena pacuan kuda (equistrian) do Pulomas. Pembangunan wisma atlet telah dibatalkan dan diambil alih oleh pemerintah pusat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper