Bisnis.com, JAKARTA -- Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengapresiasi langkah sejumlah direksi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang mengajukan pengunduran diri.
Hal tersebut dinilai lebih baik dari pada memaksakan diri, meskipun merasa tidak sanggup menyelesaikan tugas yang diberikan Pemprov DKI Jakarta, terutama terkait Asian Games 2018.
"Kalau alasannya enggak mampu, saya apresiasi. Daripada memaksakan diri tapi enggak mampu?," tutur Sekretaris Komisi B, Darussalam, Senin (11/1/2016).
Menurutnya, selain mengurus core bisnisnya sendiri, Jakpro tahun ini mendapatkan banyak penugasan dari Pemprov DKI Jakarta yang cukup menyita energi, terutama proyek Asian Games 2018.
Beberapa proyek penugasan kepada Jakpro tersebut antara lain, misalnya GOR Velodrome Rawamangun, pacuan kuda Pulomas, light rail transit (LRT).
"Memang bebannya berat sekali. Namun, direksi harus mampu baca peluang BUMD bukan sekadar bisnis, tapi penyeimbang proyek-proyek di DKI," tutur politikus Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.
Seperti diketahui, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku terdapat sejumlah direksi Jakpro yang mengajukan pengunduran diri lantaran merasa tidak sanggup menyelesaikan tugasnya di Jakpro, seperti GOR Velodrome Rawamangun.
Menurut sumber Bisnis.com, dua direksi tersebut yakni Direktur Pengembangan Usaha Jakpro Agus Himawan dan Ana Kunthi Direktur Teknik PT Pulomas Jaya.