Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batal Raih Penyertaan Modal, Dirut Dharma Jaya Sebut Program Pasokan Daging Sapi Terancam

Program prioritas ketahanan pangan di DKI Jakarta terkait pengendalian pasokan daging sapi diprediksi terganggu lantaran PD Dharma Jaya batal mendapatkan suntikan dana penyertaan modal pemerintah (PMP) pada APBD 2016.n
Pedagang daging sapi/Antara-Ampelsa
Pedagang daging sapi/Antara-Ampelsa

Bisnis.com, JAKARTA - Program prioritas ketahanan pangan di DKI Jakarta terkait pengendalian pasokan daging sapi diprediksi terganggu lantaran PD Dharma Jaya batal mendapatkan suntikan dana penyertaan modal pemerintah (PMP) pada APBD 2016.

Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusuma mengatakan dirinya masih mempertanyakan pembatalan pemberian penyertaan modal pemerintah (PMP) pada APBD DKI 2016.

Padahal, ada beberapa program yang rencananya bakal dikerjakan oleh BUMD DKI tersebut, yaitu pembibitan dan penggemukan sapi di Serang, Jawa Barat, revitalisasi rumah pemotongan hewan (RPH) Cakung, Jakarta Timur, dan pembangunan tempat pemotongan ayam (TPA).

"Kami sudah menganggarkan dana Rp33 miliar untuk program pembibitan dan Rp12 miliar untuk revitalisasi RPH Cakung. Kalau begini terpaksa mengubah rencana karena pemerintah menolak PMP yang kami ajukan," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (20/1/2016).

Dia menuturkan total dana yang dibutuhkan perusahaan sesuai dengan rencana utama (masterplan) adalah Rp50 miliar. Selain dua program tersebut, BUMD DKI yang bergerak di sektor pangan tersebut juga berencana merevitaliasi RPH di Pulo Gadung dan Kapuk.

"Kami juga membutuhkan dana untuk perbaikan manajemen PD Dharma Jaya sekitar Rp2 miliar," jelasnya. 

Sebelumnya, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DKI Jakarta membatalkan pemberian PMP sebesar Rp50 miliar bagi PD Dharma Jaya pada APBD DKI 2016. Tim TPAD DKI berkilah pembatalan tersebut terjadi lantaran ketidaksiapan analisis investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper