Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bahan Pokok di Tangsel Mulai Turun

Sejumlah barang kebutuhan pokok di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, terlihat turun harga pada hari pertama Februari 2016 karena pasokan tersedia cukup banyak dari daerah produsennya.
Pasar tradisional/Antara
Pasar tradisional/Antara

Bisnis.com, TANGSEL - Sejumlah barang kebutuhan pokok di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, terlihat turun harga pada hari pertama Februari 2016 karena pasokan tersedia cukup banyak dari daerah produsennya.

Murwati, pedagang sayuran Pasar Ciputat, mengatakan dari pasar induk harga beberapa barang kebutuhan pokok turun harga sejak kemarin sehingga cukup melegakan bagi pelanggan, terutama para pemilik warung makan.

“Turun harganya cukup lumayan, misalnya cabe merah dan cabe rawit merah menjadi sekitar Rp28.000-Rp30.000 per kg dari sebelumnya mencapai Rp 40.000-Rp50.000 per kg,” katanya, Senin (1/2/2016).

Menurutnya, beberapa pelanggan yang pemilik usaha warung makan, terutama masakan padang, paling senang mendengar harga cabe merah dan cabe rawit turun karena memang kebutuhannya cukup tinggi.

Adapun komditas lain untuk bawang merah turun menjadi Rp24.000 per kg dari sebelumnya sekitar Rp28 per kg, sedangkan harga bawang putih masih stabil pada kisaran Rp30.000 per kg.

Selanjutnya harga telur ayam broiler di pasar tradisional tersebut cukup lama berada pada kisaran Rp25.000-Rp26.000 per kg kini sudah turun menjadi Rp23.000 per dan diperkirakan akan kembali di bawah Rp20.000 per kg.

Demikian halnya harga tomat sebesar Rp12.000 turun dari pekan lalu mencapai Rp13.000 per kg dan wortel Rp13.000 per kg dari Rp15.000 per kg dan harga kentang sekarang Rp11.000 per kg.

Ratiah, warga Pisangan, Ciputat Timur, mengatakan fluktuasi harga barang kebutuhan pokok di Pasar Ciputat menjadi patokan untuk harga komoditas yang sama di sejumlah pasar tradisional di Tangsel, terutama para pedagang sayur keliling.

“Pasar Ciputat ini semacam pasar induk saja, karena para pedagang yang menjual di pasar lain itu sebagian barangnya dari pasar tradisional ini, terutama ribuan pedanga sayur keliling kampung,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler