Bisnis.com, TANGSEL-Sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) jenis makan dan minuman di Tangerang Selatan otimistis terhadap potensi pasar lokal Jakarta dan Tangerang Raya.
Dedy Fajar, pelaku usaha mikro produsen kripik singkong, mengatatakan untuk sementara menggarap potensi pasar lokal yang dilihat dari populasi jumlah penduduknya yaitu kota Jakarta mencapai sektiar 9 juta jiwa dan sekitar 4 juta warga Tangerang Raya yaitu Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang dan Kotamadya Tangerang.
“Saya baru mengambil seper sekian persennya saja sudah kelabakan, karena kapasitas produksi kami tidak bisa mengimbangi permintaan pasar yang cukup besar di sekitar Jakarta dan Tangerang Raya,” katanya, Kamis (25/2/2016)
Menurutnya, pengembangan produk kripik singkong masih terkendala bahan baku yaitu singkong yang sering hilang di pasar karena pasokan dari daerah produsennya tersendat sehingga harganya pun cenderung fluktuatif.
Untuk itu, lanjutnya, Pemkot Tangsel melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinas Koperasi dan UKM) diharapkan dapat membantu dengan menjalin kerja sama government to government dengan daerah penghasil produk pertanian seperti singkong dan jenis palawija.
“Saya dan rekan-rekan pengusaha skala mikro, kecil dan menengah lainnya mengharapkan binaan dan bantuan dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Tangsel, termasuk proses perizinan usaha dan kesehatan produk serta sertifikat halal,” ujarnya
Sementara itu Warman Syanudin, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Tangsel menyatakan terus-menerus melakukan usaha monitoring UKM yang ada dan juga melakukan berbagai paya memfasilitasi UMKM dengan memberikan bantuan barang.
"Kami juga terus melakukan sosialiasi dalam rangka membina UMKM agar memiliki daya saing kuat, termasuk dalam menerobos pasa Asia," ujarnya.
Dia menjelaskan diantara produk asal Tangsel yang mulai masuk pasar luar negeri, diantaranya handycraft, lukisan dan ukiran dari bahan kayu, dan jahe merah yang diekspor ke Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.