Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Jakarta Pramono Anung menyampaikan pembangunan Jakarta tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), juga melalui kerja sama dengan swasta.
Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung dalam peresmian kerja sama PT LRT Jakarta dengan PT Summarecon Agung Tbk. dalam pengelolaan hak penamaan eksklusif (naming rights) serta peningkatan aksesibilitas fasilitas.
“Jakarta dalam membangun kotanya tidak semata-mata mengandalkan APBD. Kita melakukan inovasi-inovasi baru termasuk kerja sama Summarecon Mall yang kita sebut dengan TOD,” kata Pramono saat di kawasan Jakarta Utara, Kamis (24/7/2025).
TOD atau Transit Oriented Development, adalah konsep pengembangan kota yang berfokus pada memaksimalkan penggunaan transportasi umum dan meminimalkan ketergantungan pada kendaraan pribadi.
TOD konsep membangun kota yang lebih berkelanjutan, dengan memadukan permukiman, bisnis, dan fasilitas rekreasi di sekitar stasiun transportasi umum
Menurutnya, pembangunan dengan pendekatan TOD di berbagai titik dapat pembangunan Jakarta makin marak.
Baca Juga
Dia pun mengungkapkan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Wakil Gubernur Rano Karno untuk menginisiasi pengembangan TOD di beberapa lokasi, seperti Pasar Baru dan Glodok.
"Banyak yang bisa kita lakukan selain pengembangan TOD-TOD seperti yang ada di tempat ini bisa berjalan," jelas mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Pramono juga sering menonjolkan upaya pembangunan infrastruktur Ibu Kota yang bersumber dari kompensasi pelampauan Koefisien Lantai Bangunan (KLB).
Staf Khusus Gubernur Jakarta Yustinus Prastowo mengatakan bahwa Pembangunan infrastruktur dari KLB akan mengacu pada Perda RPJMD, Pergub tentang Panduan Rancang Kota, serta program prioritas lain Pemprov dengan mempertimbangkan urgensi dan kebutuhan masyarakat yang tidak tercover dalam APBD.
Tak hanya KLB, Pemprov Jakarta sebenarnya juga memiliki skema pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur lainnya.