Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pramono Sebut Jakarta Gunakan Teknologi AI untuk Kurangi Tingkat Kemacetan, Diklaim Turun 30%

Jakarta terapkan AI dalam sistem lalu lintas untuk kurangi kemacetan hingga 30%, dengan ITCS di 65 dari 300 titik, menurut Gubernur Pramono Anung.
Kendaraan melintas di dekat Bundaran HI di Jakarta, Senin (11/11/2024)/Bisnis-Himawan L Nugraha
Kendaraan melintas di dekat Bundaran HI di Jakarta, Senin (11/11/2024)/Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Daerah Khusus Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa penurunan peringkat kemacetan di Ibu Kota tidak hanya disebabkan oleh perluasan layanan Transjabodetabek, tetapi juga berkat penerapan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Pasalnya, merujuk TomTom Traffic Index, Jakarta yang sebelumnya masuk 10 besar kota termacet di dunia kini turun ke peringkat 90.

“Kenapa kemudian Jakarta kemacetannya secara signifikan mengalami penurunan. Menurut saya bukan karena semata-mata karena Transjabodetabek. Tapi artificial intelligence ini juga membantu,” ujar mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) tersebut di dalam acara Workshop Penyusunan Roadmap Implementasi AI di Jakarta di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (24/72025). 

Pramono menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta melalui Dinas Perhubungan telah mulai menerapkan sistem Intelligent Traffic Control System (ITCS) berbasis AI. Saat ini, sistem tersebut baru dipasang di 65 dari total 300 titik simpang di Jakarta.

Lebih lanjut, Pemprov Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta menggunakan AI dalam Intelligent Traffic Control System (ITCS). Saat ini, sistem tersebut baru dipasang di 65 dari 300 titik di Jakarta. 

“Saya yakin sistem ini, intelligent traffic control system inilah yang akan merubah wajah Jakarta,” jelasnya. 

Ketika ditemui di kesempatan terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Syafrin Liputo, menambahkan bahwa digitalisasi melalui ITCS dan parkir elektronik merupakan bagian dari upaya mewujudkan prinsip "Lancar Jakarta".

Menurutnya, sistem tersebut bekerja secara adaptif dan responsif terhadap kondisi lalu lintas di setiap simpang jalan.

“Kemudian dia (ITCS) responsif, ada simpang yang padat, dia responsif langsung berikan waktu hijau panjang. Begitu kaki simpangnya sepi, waktu hijaunya sedikit. Tiba-tiba di sisi kaki simpang lainnya padat, langsung kaki simpang itu yang diberikan waktu hijau panjang,” jelasnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (24/7).

Adapun berdasarkan kajian pihaknya, penerapan AI secara masif mampu menurunkan tingkat kemacetan hingga 30%.

“Jadi berdasarkan kajian kami, memang jika ini diterapkan secara masif, penurunannya itu bisa 20%-30%. Dari pengalaman kita, 2023 ke 2024, kita sudah terapkan 65 lokasi, 65 simpang, itu terjadi penurunan tingkat kemacetan,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro