Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelebihan ERP vs Ganjil Genap & Solusi Kemacetan Kronis Jakarta

Di tengah kemacetan kronis Jakarta, ERP diharapkan jadi solusi yang tak hanya mengatur lalu lintas, tapi mendanai transportasi publik.
Kemacetan parah di ruas Tol Wiyoto Wiyono ke arah di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis (17/4/2025). Dok TMC Polda Metro Jaya
Kemacetan parah di ruas Tol Wiyoto Wiyono ke arah di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis (17/4/2025). Dok TMC Polda Metro Jaya

Bisnis.com, JAKARTA — Electronic Pricing Road (ERP) berpotensi menjadi solusi jangka panjang untuk kemacetan dan pendanaan transportasi publik di Jakarta.

Dalam hal ini, pemerhati transportasi berpendapat bahwa Electronic Pricing Road (ERP) memiliki tiga kelebihan yakni bersifat adil dan transparan, fleksibel, serta memberikan manfaat fiskal.

Pemerhati transportasi Muhammad Akbar menjelaskan bahwa ERP bersifat adil dan transparan karena mengusung prinsip dasar yang sederhana.“Siapa yang menggunakan jalan, dia yang membayar. Setiap kendaraan yang melintasi kawasan ERP dikenakan tarif tertentu,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (15/6/2025). 

ERP juga dikatakan memiliki sistem berbasis teknologi, menggunakan sensor dan kamera otomatis. Oleh karena itu, proses pencatatan dan penarikan tarif berlangsung secara objektif, akurat, dan tidak dapat dimanipulasi secara manual. Selain itu, sistem ERP disebut fleksibel karena tidak melarang kendaraan melintas secara mutlak.

“Pengendara tetap bisa melewati ruas jalan berbayar kapan saja, asalkan bersedia membayar tarif yang ditetapkan. Jadi, berbeda dengan sistem ganjil genap yang membatasi berdasarkan hari dan nomor plat, ERP memberikan pilihan,” jelasnya. 

Kelebihan ketiga adalah manfaat fiskal. Menurutnya, pendapatan dari ERP dapat dimanfaatkan untuk memperluas layanan transportasi publik, mensubsidi tarif angkutan umum, serta memperbaiki infrastruktur jalan dan halte.

Dengan begitu, dikatakan bahwa ERP tidak hanya membatasi kendaraan pribadi namun juga investasi untuk mobilitas Jakarta yang lebih baik. 

Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung menyatakan keinginannya untuk segera menerapkan electronic road pricing (ERP) di Jakarta. Namun menurutnya hal itu tidak dilakukan dalam waktu dekat. 

Adapun Pramono menegaskan dana ERP akan digunakan untuk subsidi transportasi umum, bagi 15 warga Jakarta dan masyarakat Bodetabek. Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) tersebut menyatakan bahwa kebijakan ini akan diberlakukan setelah jaringan Transjabodetabek rampung sepenuhnya. 

“Ada syaratnya, ERP-nya saya jalankan. Parkirnya saya naikkan,” jelas Pramono ketika ditemui di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu malam (26/5/2025).  

Menurutnya, subsidi ini ditujukan khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk warga dari daerah penyangga seperti Bekasi, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Depok.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper