Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti Gebrakan Pramono–Rano Atasi Kemacetan Jakarta

Data Global Traffic Scorecard 2024 dari INRIX, Jakarta menduduki peringkat ke-7 kota termacet di dunia, naik dari peringkat ke-10 pada 2023.
Fasilitas transportasi umum Kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) melintas di jalur LRT Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (14/6/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom/aa.
Fasilitas transportasi umum Kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) melintas di jalur LRT Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (14/6/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom/aa.

Bisnis.com, JAKARTA — Kemacetan telah menjadi musuh abadi di Jakarta. Bahkan, menjadikan kota ini masuk dalam daftar 10 besar kota termacet dunia.

Lantas, bisakah Gubernur dan Wakil Gubernur baru di Jakarta dapat mengatasi permasalahan ini?

Menurut Global Traffic Scorecard 2024 dari INRIX, Jakarta menduduki peringkat ke-7 kota termacet di dunia, naik dari peringkat ke-10 pada 2023. Analisis ini mencakup hampir 1.000 kota di 37 negara.

Sejalan dengan itu, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Jakarta.  Pada 2019 jumlah kendaraan bermotor tercatat sebanyak 19,8 juta unit. Jumlah kendaraan bermotor terus mengalami peningkatan menjadi 22,9 juta unit pada 2019. 

Sepeda motor kemudian menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 79,6% terhadap total jumlah kendaraan dengan pertumbuhan sekitar 14,9% dalam lima tahun terakhir.  Hal ini menandakan tingginya minat masyarakat terhadap kendaraan roda dua sebagai moda transportasi utama.

Kemudian, mobil penumpang menjadi penyumbang terbesar kedua setelah sepeda motor, naik sebesar 15,9% dalam periode yang sama. 

Mengutip DPRD Provinsi Jakarta, pemerintah kota telah berupaya mendorong penggunaan transportasi umum, namun hasilnya belum sesuai harapan. Banyak juga warga Bodetabek yang menggunakan kendaraan pribadi untuk bekerja di Jakarta. 

Sekretaris Komisi B DPRD Jakarta Wa Ode Herlina mengatakan penggunaan sepeda motor mendominasi dengan 88 juta perjalanan per hari, sementara transportasi umum hanya menyumbang 18,45%. 

Adapun merujuk beleid Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 8, untuk mewujudkan sistem transportasi yang efektif, efisien, lancar dan terintegrasi harus memenuhi target 60% perjalanan penduduk menggunakan sarana transportasi umum. 

Kepala Pusat Data Informasi Perhubungan Dinas Perhubungan Jakarta Susilo menuturkan beberapa tantangan seperti integrasi antarmoda yang belum optimal, kebijakan pro-kendaraan pribadi, dan mahalnya harga rumah di pusat kota menjadi kendala utama.

“Akibatnya, kemacetan lalu lintas masih saja terjadi. Juga ketidaksetaraan dan degradasi lingkungan,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi B DPRD DKI pada Agustus 2024 lalu. 

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Lupito menambahkan pemerintah terus berupaya meningkatkan cakupan angkutan umum di antaranya dengan meningkatkan jumlah angkutan umum.

Menilik data Perkembangan Transportasi Jakarta November 2024,  terdapat peningkatan penumpang transportasi umum selama periode Januari hingga November 2024. Adapun total penumpang kumulatif Transjakarta dari Januari hingga November 2024 meningkat sebesar 350,06 juta orang atau 36,76%. Kemudian, total penumpang kumulatif MRT Jakarta mencapai 36,32 juta orang atau 19,28%. Lalu, total penumpang kumulatif LRT Jakrta mencapai 1,11 juta orang atau 18,61%.

Selain itu, total kendaraan umum yang beroperasi juga mengalami peningkatan dimana bus Transjakarta yang beroperasi naik sebanyak 49.200 unit atau 10,93%. Lalu, total perjalanan kumulatif MRT Jakarta naik 0,49% atau 87.680 perjalanan. Selanjutnya, total perjalanan LRT Jakarta naik 0,68% atau 68.320 perjalanan. 

GEBRAKAN GUBERNUR BARU

Tentunya permasalahan klasik kemacetan Jakarta yang belum bisa terurai ini menjadi pekerjaan rumah bagi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta mendatang, yakni Pramono Anung dan Rano Karno (Si Doel). 

Pramono menuturkan cara untuk mengurangi kemacetan dan polusi yang paling utama adalah merubah gaya dan cara hidup masyarakat dengan beranjak menggunakan kendaraan umum dari kendaraan pribadi. 

“Hal ini menjadi hal yang sangat penting sekali. Untuk itu kami akan membebaskan 15 golongan yang selama ini sudah mendapat kebebasan naik bus Transjakarta maka kami akan menggratiskan mereka naik MRT dan LRT,” ujarnya dalam debat ketiga Pilkada Jakarta, Minggu (17/11/2024). 

Adapun pembebasan 15 golongan tersebut juga menjadi program prioritas yang akan dilakukan dalam 100 hari pertamanya. Lalu, bagi para pekerja di Jakarta yang tinggal di Jabodetabek, mereka akan membuat area bernama Ride and Park untuk memberikan kepastian bagi pekerja yang akan berangkat kerja ke Jakarta dengan memperluas Jaklingo.

Dikatakan, dengan ini, maka orang dari manapun yang akan pergi ke Jakarta ke manapun akan sangat mudah terkoneksi dengan kendaraan umum yang sudah tersedia.

Kemudian, Pramono juga mengungkapkan bahwa saat ini Transjakarta terkoneksi sebesar 86% dengan transportasi umum lain, tetapi hanya memiliki nilai manfaat 25%. 

Sementara jika melihat kota besar lainnya, seperti di Singapura kebermanfaatan transportasi umum bisa mencapai lebih dari 48%. Sebab demikian Pramono menargetkan bahwa Transjabodetabek bisa mencapai 35%.

“Jakarta kalau bisa di atas katakanlah 35% aja, wah sudah bagus banget,” jelasnya di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper